BERITASTRAIGHT NEWS

Soal Rencana Kehadiran Ust.Firanda, Ketua PCNU : Kapolres Polman Ingkar Janji

Mamuju – Tayang9 – Menyikapi adanya penolakan terhadap rencana kedatangan Ustadz Firanda Andirja di Kabupaten Polewali Mandar, Ketua PCNU Kabupaten Polewali Mandar Muh.Arsyad angkat bicara.

Menurut Muh.Arsyad, sejak awal setelah mengetahui adanya rencana kehadiran Ustadz Firanda, ia bersama dengan jajaran pengurus GP.Ansor Kabupaten Polewali Mandar, langsung berkoordinasi dengan pihak Polres.

“Saya menyampaikan ini, Pak Kapolres telah mengingkari janjinya terhadap PCNU.Polman, karena pada saat dulu itu ada yang datang Ustadz Abu Yahya Darussalam, datang di Masjid Syuhada itu, yang penceramah tv.roja. Saya kan sudah menghadap dulu bahwa Pak Kapolres, kenapa Pak Kapolres menghadirkan penceramah yang secara kultur keagamaannya masyarakat Polman itu bertentangan. Na itu lagi yang kami bahas kemarin bersama pihak Polres, menyangkut masalah kedatangan ustadz Firanda.”ucap Muh.Arsyad, kepada Tayang9, Sabtu,30/08/19.

Selain itu ia juga menambahkan, jika ustadz Firanda dalam menyampaikan isi ceramahnya terlalu banyak mengandung pernyataan yang kontroversial, serta provokatif, serta dapat menimbulkan ketersinggungan pada masyarakat khususnya yang menganut faham Ahlu Sunnah Waljama’ah, khususnya di Kabupaten Polewali Mandar.

“Karena yang disinggung itu kan, bertentangan dengan faham Aswaja kita kan,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia juga menjelaskan, sebelum adanya penolakan akan rencana kehadiran ustadz Firanda tersebut, pihakanya telah menyarankan ke Kapolres Polewali Mandar, agar sekiranya yang diundang adalah ketua Majelis Ulama Indonesia, untuk membawakan ceramah cinta tanah air, sebagai mana tema yang telah diusung itu.

“Kami faham Pak Kapolres ini mengambil tema cinta tanah air itu sesungguhnya cesingnya saja itu, dia hanya menggunakan tema yang berkaitan dengan ajaran Ahlusunah Wal Jama’ah, cinta tanah air itu, padahal subtansinya itu tidak karena selama ini ceramah – ceramahnya itu selalu mengandung unsur – unsur yang bertentangan dengan kultur keagamaan kita di Polman,”

Wakil Rektor III  IAI DDI Polewali Mandar itu juga menyampaikan bahwa, bahwa siang tadi ia lagi – lagi didatangi oleh pihak Polres, sehingga ia menyarankan agar rencana untuk menghadirkan ustadz Firanda di Bumi Tipalayo, dipertimbangkan secara matang, mengingat masyarakat Polewali Mandar mayoritas adalah jamaah Nahdatul Ulama, sehingga agenda Kapolres itu tidak akan diterima oleh warga.

“Tadi ini saya juga ditelpon oleh annagguru kiyai Ilham Saleh, jadi malam ini saya akan kembali menghadap ke Pak Kapolres menyampaikan penolakan itu, mempertimbangkan untuk menolak kedatangan ustadz Firanda, untuk datang di Polman, karena jangan sampai menjaga kemungkinan jangan sampai Masyarakat Polman ini tidak menerima kehadirannya itu, dan itu pasti,” bebernya.

Pimpinan Pondok Pesantren Nahdatul Ulum Polewali Mandar itu juga menuturkan, jika ia ditelpon langsung oleh KH.Ilham Saleh, untuk menyampaikan langsung ke Kapolres terkait penolakan terhadap kehadiran ustadz Firanda itu.

“Apalagi ceramah – ceramah yang disampaikan oleh ustadz Firanda itu menyinggung guru kita itu di tariqat Qadiriah Sayyid Alwi Al-Maliki itu. sebentar ini saya akan ketemu lagi dengan pihak Polres,” tutupnya.(FM)

MASDAR KAPPAL

lahir dari keluarga petani, dan kini tengah serius menjadi seorang jurnalis dan penulis baik.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: