Budayawan Mandar Sebut Pancasila sebagai Final Ideologi yang Lahir dari Kristalisasi Nilai Budaya Nusantara
POLMAN, TAYANG9 – Pancasila, sebagai final ideologi dalam perspektif kebudayaan saat ini memiliki tantangan besar akibat gelombang kemajuan dan transformasi dunia yang begitu cepat. Sebagai ideologi yang lahir di tengah-tengah masyarakat Indonesia, kedudukannya sangat amat penting diterjemahkan dan dipraktekkan dalam kehidupan kebudayaan hari ini.
Kendati Pancasila hidup dan bertumbuh di dalam kehidupan masyarakat, akan tetapi terdapat satu pergeseran yang saat ini dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Begitu yang terungkap dari Muhammad Syariat Tajuddin, salah satu tokoh masyarakat yang juga merupakan budayawan Mandar.
“Karena lahirnya ideologi-ideologi baru dengan kecepatan perkembangan zaman, maka kedudukannya sedikit terlupakan. Utamanya ditengah maraknya industrialisasi, kapitalisasi, globalisasi dengan transformasi budaya yang begitu kencang, membuat kita kelimpungan kelimpungan.
Fenomena itu menurut Muhammad Syariat Tajuddin membuat seolah masyarakat terpisahkan dari akar kebudayaannya sendiri.
Olehnya itu, dia meminta dan menghimbau agar kedudukan Pancasila sebagai sentral nilai harus dikembalikan kepada posisi awalnya.
Ia berharap, agar pemerintah terus menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam beragam bentuk, termasuk melalui kehadiran Kementerian Kebudayaan sebagai wadah persatuan, terlebih kembali mempertegas kebudayaan masyarakat Indonesia yang puncaknya adalah pada ideologi Pancasila.
“Hadirnya Kementerian Kebudayaan adalah sejarah baru di pemerintahan ini, dengan begitu, ini merupakan momen penting untuk kembali memikirkan, memposisikan diri sebagai masyarakat yang berbudaya dengan Pancasila sebagai pedoman hidup bermasyarakat,” tutup Muhammad Syariat Tajuddin.