MS TAJUDDIN

MS TAJUDDIN

belajar membaca dan menulis juga pembelajar di kehidupan
  • PUASA KACO 21

    Sungguh Kaco tak kuasa menahan kantuknya usai buka. Dirinya sungguh bassu seperti ular yang akhirnya hanya bisa lene-lene’. Ia tergeletak tak berdaya, tertidur dan mangorro’. Begitu terbangun dirinya menuju dapur hendak sahur. Namun belakangan ia sadar bahwa ternyata dirinya terbangun bukan saat sahur, tapi saat buka kembali keesokan harinya. Alhamdulillah karena satu lagi puasa yang sungguh tak lalo kembali diselesaikan…

    Read More »
  • PUASA KACO 20

    Kaco bertanya kepada Cicci kenapa hujan selalu turun pada saat jelang dan saat selesai buka andai mala urang tangga Allo di’ea supaya andattau mamarang bega nanna allo marratitting a? Mendapat pertanyaan itu, Cicci hanya bilang syukurimi saja pemberian Tuhan. Tidak usah banyak maumu. Kalau mauko sekali ganti profesi moko, dari panguma menjari pawang pemindai hujan. Atau sekali damo puasa wopa.…

    Read More »
  • PUASA KACO 19

    Kaco tetiba di hadang macet dalam perjalanan pulang untuk buka di boyanna. Naas jalur jalan menuju rumahnya harus mutar karena terjebak, jadilah dirinya melewati jalur alternatif lewat lorong. Di perjalanan dia menemukan warung di pintu depannya yang terbuka separuh tertulis buka. Takut telat buka, akhirnya Kaco singgah dan makan di dalam warung itu. Usai makan Kaco berucap selamat hari Kartini…

    Read More »
  • PUASA KACO 18

    Kaco ngabuburit menunggangi saiyyang baliwinna siola i Cicci, dalam perjalanan bertiga ia dengan saiyyanna dihantam hujan yang begitu deras membuat lembang mate yang akan dilaluinya untuk berbalik ke boyanna mendadak banjir dan membuat dirinya tidak bisa melanjutkan perjalanan. Bertiga Kaco, Cicci dan saiyanna akhirnya marrusa’ puasanna dengan mendonga dai’ di langi’ menadah uwai urang. Sahdan ketiganya akhirnya tambu’ iriang.

    Read More »
  • PUASA KACO 17

    Kaco kali ini bersama Cicci buka puasa di luar rumah agar kelihatan keren dan modern dan pilihannya untuk berbuka adalah warung yang lagi ramai dikunjungi warga. Hingga usai shalat witir Kaco dan Cicci masih setia menunggu pesanan bukanya. Begitu jelang imsyak menu buka puasa baru datang. Sejak itu Kaco tak lagi berpikir keren dan modern dengan buka puasa di warung.

    Read More »
  • PUASA KACO 16

    Usai berbuka, Kaco tak berhenti tingere nanna bassu sosou. Sampai di masigi Kaco memilih di saf paling belakang. Setiap Kaco tingere, anak-anak yang berada satu saf dengannya mengaminkannya. Kaco jengkel dan akhirnya memilih ondo-ondong agar dia bisa berhenti tingere. Namun, celaka saat ondo-ondong itu, lipa’ paleka’ yang dikenakan ru’dus. Anak-anak tidak saja mengaminkan, namun satu persatu mendekat cekikikan dan ganti…

    Read More »
  • PUASA KACO 15

    Kaco kaget begitu anak naurena yang masih kalas dua SD, datang kepada Kaco dan mengatakan, “sappulo lima borami puasa de paman? Andalle’ba disa’ding de namallappas borami tau.” Mendapati pernyataan itu, Kaco yang sedang mappapurua ate’ rombia boyanna mengatakan, “aiyyo andangi musa’diang i’o kambe apa andango mappuasa, tapi usa’diangi iyau kambe.”

    Read More »
  • PUASA KACO 14

    Kaco saat berbuka tadi hanya makan berre-berres dan satu dua teguk air putih. Melihat itu Cicci bertanya, “apa namaneanna sicco’ teng muande andang doppas seperti biasa?” Agak oposai’ dengan santainya Kaco menjawab, “iyo bassu duapa usa’ding.” Mendengar itu pesau’ doayu woyo segera hendak melluttus dari tangan Cicci. Melihat gelagat itu, Kaco mamurrus malluttussi pitu ana’ ende’na.

    Read More »
  • PUASA KACO 13

    Kaco langsung saja ikut berjamaah shalat di masjid malam itu setelah dirinya terlambat masuk di masigi gara-gara are’na kambuccal manggasa’ buka. Dalam hati Kaco bertanya, adakah shalat tarwih sekarang hanya dua rakaat tambah satu rakaat yang terakhir. Dalam kebingungan dia hendak bertanya kepada jamaah yang ada di sampingnya, namun keburu jamaah itu berdiri dan satu persatu jamaah lainnya ikut bubar…

    Read More »
  • PUASA KACO 12

    Kaco seusai mattimbarri anjoro sore itu, bertanya kepada Cicci, “kalau puasa adalah menahan, berarti mereka yang puasa adalah tahanan?” Mendapat pertanyaan itu, Cicci sekenanya menjawab, “iya betul sekali. Dan kamu adalah tahanan saya, jadi jangan pernah berpikir engkau akan bebas pergi ke rumah solamu siang hari. Itu agar engkau bisa menahan diri untuk tidak mambalenggang passambo ande maringinna solamu. Juga…

    Read More »
  • PUASA KACO 11

    Seusai dirinya ikut berdemo, Kaco merasa puasanya telah kenu’. Itu terjadi setelah matanna meita lao di bui’ salah seorang yang tidak diketahuinya berada dalam keramaian massa ru’dus calanana dan palatto bu’ina. Saat buka puasa bersama Cicci, ia lalu bertanya perihal itu. Dengan cekatan Cicci lalu menjawab, “sangga’ ditimmo’o sok mapaccing. Matammu picak, sangga’ iyari pole’ mupagau marruttu’ gambar po’la’ dio…

    Read More »
  • KOLOM

    Demo, Ramadan dan Kande-kande Mantega

    KACO tidak tahu harus memilih alasan apa untuk menolak ajakan Cicci teman terbaiknya yang satu kampus dengannya untuk ikut berdemonstrasi. Siang itu saat ia tengah asyik berselancar di gadget miliknya bersama Cicci di taman kampus tempat ia tercatat sebagai mahasiswa. Aha, kande-kande mantega yang spontan berkelebat di kepalanya dan itu pula yang seketika ia utarakan kepada Cicci sebagai alasan untuk…

    Read More »
Back to top button