Categories: GAGASANOPINI

Darwin Tak Pernah Bilang Manusia Adalah Turunan Kera

TAYANG9 – Entah ini cerita benar atau bohong. Pernah ada perbedaan pendapat antara kubu penganut teori evolusi Darwin dengan kubu Nasrani. Nasrani menolak teori evolusi. Perbedaan pendapat ini hampir memicu perang antar dua kubu ini. Akhirnya ke pengadilanlah mereka. Kata hakim, yang mengaku turunan kera silahkan berkolompk, pun dengan yang menolak teori evolusi. Penganut paham evolusi tak ada yang mau berkelompok, merasa tak sudi. Sehingga selesailah perkara.

Disini terkandung pesan bahwa teori evolusi itu salah. Padahal pengujian kebenaran tidak bergantung pada soal sudi atau tidak sudi, bukan pula soal suka atau tidak suka. Cerita diatas sangat cacat prosedur ilmiah. Tapi saya tak akan membahas prosedurnya. Cerita diatas hanyalah mewakili miskonsepsi terkait teori evolusi. Faktanya Darwin tak pernah bilang bahwa kita (manusia) adalah keturunan kera Spesies.

Dua jenis hewan bisa dikatakan satu spesies bila mereka bisa kawin silang dan menghasilkan keturunan yang normal. Keledai dan kuda walau mirip tapi mereka tak bisa kawin silang. Bulldog dan Spaniel, tampang fisiknya berbeda jauh tapi bisa kawin silang dan bisa mengahasilkan keturunan normal.

Keledai dan kuda tak satu spesies sementara Bulldog dan Spaniel satu spesies Genus. Spesies-spesies yang berbeda bisa dikatakan satu genus bila berasal dari nenek moyang sama. Macan, singa, kucing dan jaguar, mereka beda spesies tapi berasal dari nenek moyang yang sama. Nama genusnya Panthera.

Manusia modern bergenus homo dan berspesies sapiens, makanya kita disebut sebagai Homo Sapiens. Secara DNA kita memiliki kemiripan dengan gorilla, kera dan simpanse. Itu berindikasi kita berasal dari leluhur yang sama. Kita satu famili dengan kera. Famili tingkatannya lebih diatas lagi dadi genus. Hewan-hewan dalam satu famili bila dilacak silsilahnya sampai jauh sekali akan menemukan satu leluhur yang sama.

Ilustrasinya, ada makhluk (bukan manusia bukan pula kera) melahirkan dua putri. Putri pertama adalah nenek moyang kera dan putri kedua adalah nenek moyang homo Sapiens. Pendek kata, kera dan kita hanyalah sepupu jauh, kera bukan nenek moyang kita.

Bukti mutakhir terkait evolusi adalah adanya mutasi pada DNA kita. Dalam DNA terdapat gen atau pembawa sifat. Pembawa sifat ini bisa bermutasi apabila ada perubahan iklim secara ekstrim. Mutasi gen ini akan menghasilkan keturunan yang sifatnya berbeda dari sifat sebelumnya (orang tua).

Jadi apakah Gufran sendiri percaya Teori evolusi. I’da’ namanjawab, itu dalam wilayah privasi saya.

MUHAMMAD GUFRAN

Sarjana biasa-biasa yang kebetulan hobi menulis.

Recent Posts

OTP 37 Mamuju Juara Polman Cup V, Bantai Tidola FC Polman 5-1

POLMAN, TAYANG9 - Tim OTP 37 Kabupaten Mamuju juara turnamen sepak bola antar club se…

4 jam ago

Suara Tuhan di Antara Denting Sendok dan Senyuman

DISELA riuhnya lagu pujian dan tawa anak-anak yang memenuhi jalanan kampung Tabone pada perhelatan pekan…

1 hari ago

Tabone: Dari Kampung Sunyi ke Pusat Rohani

DIBALIK lekukan pegunungan nan indah serta jalanan kecil yang tenang, Kelurahan Tabone biasanya dikenal sebagai…

1 hari ago

Pelantikan Pejabat Eselon II Sulbar Tertahan, SDK Kritik Proses di BKN

MAMUJU, TAYANG9 – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) hingga kini masih menanti turunnya Persetujuan…

2 hari ago

Pawai Ta’aruf Tahun Baru Islam 1447 H Warnai Semangat Hijrah di Mamuju

MAMUJU, TAYANG9 – Semangat perubahan dan kebangkitan terasa kuat menyelimuti langit Mamuju saat ribuan warga…

2 hari ago

Cegah Sengketa Pertanahan, Menteri Nusron Ajak Kepala Daerah Sosialisasikan Pemasangan Tanda Batas Tanah

SUMEDANG, TAYANG9 - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengajak…

2 hari ago