Pakansi dalam Lampu Warna Warni

Untuk Ahmad Ghilban Syariati

serupa laron kita bergerak ditemani musik yang mengalun pelan. tetapi ini bukan saja tentang cinta dan rasa, tetapi juga ihwal rindu yang bertahan di atas tower warna warni yang temaran menatap dan mengintai.

anakku, takjublah melihat lampu dalam ragam rupa dan warna, lalu spontanlah berucap muhammadurasulullah. seperti tetuamu yang belajar telaten mengajarimu merafalkan takbir dan shalawat.

anakku, ditengah era milenial yang mendewakan tampilan, biarkan shalawatmu mengalun indah dan menyita seluruh kesibukan denyut nadimu.

menjadi penunjuk bahwa dirimu sedang diamuk keintiman cinta dan rindu hanya kepada yang setia engkau rafal dalam nadimu itu. bukan pada ketakjuban plastik pada dunia yang serba semu dan menipu ini.


anakku, kenangkanlah masa ketika ayunanmu bergerak pelan oleh dzikir juga shalawat yang diuntai dari pualamnya hati ibumu yang juga kekasihku itu.

kelak, saat engkau dewasa biarkan rafal cintamu tidak hanya soal hidup, tetapi juga soal nasib mereka yang setia menangisi kerinduannya kepada rasulullah.

dan langkah awalmu ayunkanlah ke maqam mereka yang alim, para pembela kebaikan dan kehidupan juga kesederhanaan yang santun dan tak memaki. tanpa harus engkau selenggarakan pesta simbolis tampilan kealimanmu.

anakku, malam ini lihatlah rembulan saparuh. tatapannya tajam menghunjam ke hati kita. menyinari kota dan pedalaman juga menghangatkan mereka yang sedang tekun dalam sujud malam di separuh muharram.


anakku, sejenak begitu kita tinggalkan cafe ini, tempat duduk kayu ini akan berbincang tentang surah al fatihah yang kita rafal sebelum kita tinggalkan.

dan sesampai di rumah kita akan kembali menulis catatan tentang minggu dan pakansi dalam lampu warna warni. biar kelak kita membacanya tidak sekedar era dan jaman. tetapi juga tentang kesetiaan kita kepada yang maha setia yang selalu kita rindukan itu.

hingga kita sama khatam dan tidak lagi main-main dalam mencintai rasulullah dan para guru yang memperkenalkan kita kepadanya. dan hidupmu, hidup kita biarlah tetap berjalan dan bergerak dalam kebaikan saja.

Hari Ahad, 08 September 2018

MS TAJUDDIN

belajar membaca dan menulis juga pembelajar di kehidupan

Recent Posts

OTP 37 Mamuju Juara Polman Cup V, Bantai Tidola FC Polman 5-1

POLMAN, TAYANG9 - Tim OTP 37 Kabupaten Mamuju juara turnamen sepak bola antar club se…

6 jam ago

Suara Tuhan di Antara Denting Sendok dan Senyuman

DISELA riuhnya lagu pujian dan tawa anak-anak yang memenuhi jalanan kampung Tabone pada perhelatan pekan…

1 hari ago

Tabone: Dari Kampung Sunyi ke Pusat Rohani

DIBALIK lekukan pegunungan nan indah serta jalanan kecil yang tenang, Kelurahan Tabone biasanya dikenal sebagai…

2 hari ago

Pelantikan Pejabat Eselon II Sulbar Tertahan, SDK Kritik Proses di BKN

MAMUJU, TAYANG9 – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) hingga kini masih menanti turunnya Persetujuan…

2 hari ago

Pawai Ta’aruf Tahun Baru Islam 1447 H Warnai Semangat Hijrah di Mamuju

MAMUJU, TAYANG9 – Semangat perubahan dan kebangkitan terasa kuat menyelimuti langit Mamuju saat ribuan warga…

2 hari ago

Cegah Sengketa Pertanahan, Menteri Nusron Ajak Kepala Daerah Sosialisasikan Pemasangan Tanda Batas Tanah

SUMEDANG, TAYANG9 - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengajak…

2 hari ago