Casing Ponsel, ‘Temannya Tuhan’ dan Pernikahan Komandan

SETELAH capek bermain seusai hujan. Hari itu Kaco kecil duduk dan termenung mendongak ke atas langit. Tepat di depan masjid yang berada di depan rumahnya.

Saat itu hujan baru saja usai, di atas langit tampak pelangi menghias begitu indah. Kaco girang menatap. Dan kegirangan itu menegas oleh matanya yang tak berkedip menyaksikan keindahan ditemani bau tanah yang menyeruak usai disiram air hujan.

Tengah asyik menyaksikan pelangi, Kaco didatangi O’be lelaki dewasa yang kini berstatus sebagai mahasiswa. Kepada Kaco kecil, O’be bertanya, “apa yang engkau lihat dan tatap di atas langit itu”.

Takut pamali, menunjuk pelangi menggunakan jari telunjuknya, seperti yang diajarkan orang tuanya, Kaco kacil hanya mengisyaratkan ke arah langit dengan memonyongkan bibirnya, “itu lihat disana ada pelangi”.

O’be ikut mendongakkan kepalanya dan melihat pelangi yang tampak menghiasi cungkup kubah masjid di depan rumah Kaco kecil itu, seraya melanjutkan percakapannya.


“Kenapa dengan pelangi itu, Kaco?,” tanya O’be lagi.

Kaco menjawab singkat, “pelangi itu datang menemui ‘temannya Tuhan’ yang tinggal di masjid itu.”

O’be bertanya lagi, “siapa ‘temannya Tuhan’ yang ada di masjid yang engkau maksud itu Kaco?,”

“Itu. Nah itu tuh, ‘temannya Tuhan’,” jawab Kaco kecil sambil menunjuk seorang lelaki muda yang kala itu, masih tercatat sebagai mahasiswa sekaligus memilih hidup menjadi perewa masigi (marbot), di masjid yang memang masih berada dalam area kampus tempat O’be kuliah.

Lelaki yang juga mahasiswa dan tengah asyik menyapu teras masjid kampus itu yang ternyata tidak lain, juga adalah sahabat karibnya O’be. Tentu saja O’be kaget dan tidak menduga bahwa sahabatnya yang selama kuliah di kampus itu, telah memilih tinggal dan menghibahkan dirinya untuk mengurusi dan menghidupan sejumlah aktifitas keagamaan di masjid kampus itu, ternyata adalah ‘temannya Tuhan’, sebagaimana pemahaman dan gelar yang disematkan oleh Kaco kecil itu kepadanya.

Dan kini saat catatan tidak penting ini ditulis, gelar ‘temannya Tuhan’, menjadi gelar yang begitu melekat pada sahabat O’be itu. Dan tentu saja, catatan ini bukanlah cerita fiktip. Kendati memang, telah mengalami berbagai penyesuaian disana sini.

Namun yang pasti, sungguh gelar ‘temannya Tuhan’ itu ada dan melekat pada pria yang berbadan nyaris tambun dan yang selain mengurusi masjid juga tercatat sebagai anggota Ansor dan bahkan Kasetma Banser Polewali Mandar.

Dan hebatnya lagi, lelaki ‘temannya Tuhan’ itu, telah pula menggenapkan dirinya sebagai umat Rasulullah Muhammad Saw dengan jalan ‘memerdekakan’ dirinya dan untuk menikahi perempuan pilihan hatinya. Tepat sehari setelah perayaan hari kemerdekaan yang baru lalu.


Nah, khusus ihwal perkawinannya ini, telisik punya telisik ternyata berangkat dari soal yang amat sepele. Sepele, tersebab hanya berangkat dari tawaran untuk membeli casing ponsel yang ditawarkan oleh perempuan yang kini menjadi istrinya itu.

Menerima tawaran penjualan casing ponsel itu, bukannya komandan, sapaan lain sahabatnya di Ansor, itu membayar kontan. Yang ada, malah ia meminta nomor ponsel dan jadilah percakapan berlanjut melalui ponsel itu, hingga bertandang ke rumah perempuannya itu.

Demikianlah, dari cashing ponsel ‘temannya Tuhan’ yang juga sang komandan itu, kini telah menjadi lelaki ‘genap’ pengikut sunnah Rasulullah. Semoga cipratan berkah para kiai dan ulama yang ia cintai, tetap mengatmosfir dalam pelayaran keluarganya.

Tentu saja, juga dengan tetap bersetia dan secara serius mengurusi istrinya. Sebagaimana dirinya yang telah khatam bersetia dan serius mengurusi masjid yang juga adalah ‘rumah Tuhan’ itu. Wallahul alam bissawab.

MS TAJUDDIN

belajar membaca dan menulis juga pembelajar di kehidupan

Recent Posts

Anak Muda Sulbar Antusias Sambut kehadiran KAMI di Mamuju

MAMUJU, TAYANG9 — Pengurus Pusat Kaukus Anak Muda Indonesia (PP KAMI) secara resmi menyampaikan ucapan…

1 hari ago

Tingkatkan Ekonomi Nelayan, Bupati Polman Serahkan Bantuan Sarana Prasarana Perikanan Kepada Nelayan

POLEWALI MANDAR, TAYANG9 - Upaya Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman), meningkatkan…

1 hari ago

Warga Mateng Hibahkan Lahan 7.5 Ha di Karossa untuk Pembangunan Sekolah Rakyat

MATENG, TAYANG9 - Program sekolah rakyat (SR) di Mamuju Tengah (Mateng) akhirnya peroleh berkah berupa…

3 hari ago

Ady Suratman: Minta Teguhkan Ideologi dan Amalkan Nilai Pancasila

POLMAN, TAYANG9 – Dalam rangka menginternalisasi nilai-nilai Pancasila, Bawaslu Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menggelar upacara…

3 hari ago

Lantik Pengurus KWMSB, Zain Tekankan Pelestarian Budaya Mandar Melalui Keluarga

JAKARTA, TAYANG9 - Peran Kerukunan Wanita Mandar Sulawesi Barat (KWMSB) dalam pelestarian kebudayaan Mandar melalui…

5 hari ago

Cinderamata untuk Ketua Baru: Harapan Baru bagi RAPI Polman

POLEWALI MANDAR, TAYANG9– Dalam suasana penuh kebersamaan dan bersahaja, pemilihan Ketua Radio Antar Penduduk Indonesia…

6 hari ago