Categories: BERITASOSOK

Zalfa Naqiyya, Putri Mandar Pengibar Bendera Nasional, Disambut Meriah di UPTD SMAN 1 Tinambung

Tinambung, 25 Agustus 2025 — Udara pagi di UPTD SMAN 1 Tinambung berubah menjadi lautan kebanggaan. Tepat pukul 09.00 WITA, halaman sekolah dipenuhi sorak bahagia, doa, dan air mata haru. Kedatangan sosok istimewa, Zalfa Naqiyya Tumpiling, menjadi momentum yang tak hanya ditunggu warga sekolah, tetapi juga masyarakat sekitar.

Tabuh rebana bergema seakan menyatu dengan detak jantung para siswa. Setiap dentumannya terasa seperti genderang kemenangan, mengiringi langkah-langkah Zalfa yang baru saja mencatatkan sejarah sebagai pengibar bendera nasional delegasi Provinsi Sulawesi Barat pada HUT Kemerdekaan RI ke-80 di Istana Merdeka, Jakarta.

Alunan tarian tradisional menyambut kedatangannya dengan gerakan gemulai, seolah bumi Mandar menari menyampaikan rasa syukur. Sementara itu, pengalungan syal lipaq saqbe mandar dari oleh-oleh marasa menegaskan simbol persaudaraan, kebanggaan, dan cinta tanah kelahiran.

Zalfa, siswi kelahiran 19 November 2008, hadir dengan penuh percaya diri. Ia bukan hanya pengibar bendera nasional, melainkan juga Ketua Umum Organisasi Language Center UPTD SMAN 1 Tinambung. Perannya di sekolah sudah menjadi teladan, kini prestasinya di panggung nasional membuat namanya bersinar bak bintang yang tak pernah redup.

Momen penyambutan ini berubah menjadi pesta hati. Siswa-siswi bersorak, guru-guru meneteskan air mata haru, dan masyarakat yang hadir merasakan getaran kebanggaan. Seakan seluruh semesta ikut merayakan langkah kecil yang membawa nama Mandar ke pentas besar Indonesia.

Kepala UPTD SMAN 1 Tinambung dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga yang tak terlukiskan. “Hari ini bukan hanya Zalfa yang disambut, tetapi juga semangat, harapan, dan masa depan generasi Mandar. Prestasi ini adalah obor yang akan menyalakan api perjuangan bagi semua pelajar di daerah kita,” ucapnya penuh haru.

Tak kalah, para guru pun menyambut Zalfa dengan pelukan dan doa. Mereka menyadari bahwa di balik keberhasilan besar ini, ada perjuangan panjang, disiplin ketat, dan dedikasi yang tidak pernah pudar. Zalfa menjadi cermin bahwa mimpi besar bisa diraih meski berasal dari pelosok.

Teman-temannya di Language Center juga tak ketinggalan menyuarakan kebanggaan. Mereka menyebut Zalfa sebagai pemimpin yang rendah hati, inspiratif, dan selalu menjadi penyemangat. “Dia bukan hanya membawa nama sekolah, tetapi juga membawa nama kita semua,” ungkap pembina ibu surianti S.pdi.,M.Pd

Penyambutan ini menjadi bukti nyata bahwa keberhasilan seorang siswa mampu membangkitkan semangat kolektif. Lapangan sekolah seakan menjelma menjadi arena sakral, di mana setiap senyum, tawa, dan air mata bersatu dalam harmoni kebanggaan.

Pengalungan syal lipaq saqbe mandar yang dilakukan dengan penuh khidmat menjadi simbol kuat: generasi muda Mandar akan terus berpegang pada akar budaya sekaligus menjangkau prestasi di tingkat nasional. Seperti tenun lipaq saqbe yang indah, perjalanan Zalfa pun menenun benang-benang doa, kerja keras, dan kebanggaan daerah.

Masyarakat sekitar yang hadir menuturkan bahwa momen ini terasa seperti perayaan kemerdekaan kedua. “Kami merasa seperti di Jakarta, ikut berdiri di Istana Merdeka. Bedanya, kali ini kami melihat bintang Mandar hadir di depan mata,” tutur salah satu warga penuh bangga.

Kehadiran Zalfa juga memberi energi baru bagi Sulawesi Barat. Prestasinya menjadi pesan lantang bahwa daerah yang kerap disebut pelosok bisa melahirkan sosok luar biasa. Seperti matahari yang terbit dari ufuk timur, cahaya keberanian Zalfa menyinari seluruh Indonesia.

Tak berlebihan jika dikatakan, hari itu UPTD SMAN 1 Tinambung berubah menjadi pusat semesta. Semua mata tertuju pada satu sosok, semua hati bergetar oleh satu kebanggaan. Zalfa bukan hanya siswi biasa, ia adalah simbol harapan, tekad, dan cinta tanah air.

Sebagai penutup, Zalfa menyampaikan rasa terima kasih kepada sekolah, guru, teman-teman, dan masyarakat yang telah mendukungnya. Dengan suara bergetar, ia berkata, “Saya hanya satu dari sekian banyak anak Mandar. Prestasi ini milik kita semua, untuk Indonesia.”

Dan benar saja, sejak pagi itu, nama Zalfa Naqiyya akan terus dikenang, bukan hanya sebagai pengibar bendera, tetapi sebagai cahaya yang mengajarkan arti mimpi, perjuangan, dan kebanggaan Mandar di panggung nusantara.

Sumber : Release Nurhaliza, Ketua Umum Sipakatau Management dan Dosen STAIN Majene

FAUZAN AZIMA

Penikmat dan penggiat seni budaya Mandar ini, selain aktivis juga dikenal gandrung pada berbagai gerakan spritualitas dan pencerahan

Recent Posts

Lawan Kekerasan Radikalisme dan Terorisme Gelar Dialog di Ponpes

POLEWALI MANDAR, TAYANG9 - Guna memperkuat imunitas generasi muda terhadap paham radikal, Karang Taruna Kelurahan…

5 jam ago

Terpilih Sebagai Ketua KWMSB, Asriaty: Mari Hadirkan Karya Nyata untuk Mandar

JAKARTA, TAYANG9 - Dr. Asriaty resmi terpilih menjadi ketua Kerukunan Wanita Mandar Sulawesi Barat (KWMSB)…

2 hari ago

Mahasiswa Hukum: Identitas, Tantangan, dan Harapan

KETIKA kita membahas persoalan mahasiswa hukum tentunya yang paling dikenal oleh kalangan orang banyak, selalu…

3 hari ago

Asosiasi Tani Mapan Polman Wujudkan Pembangunan Pertanian

POLEWALI MANDAR, TAYANG9 -- Untuk ikutserta berkontribusi dalam pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Polewali Mandar…

4 hari ago

Disdikbud Sulbar Gelar Coaching Clinic Pemutakhiran Dapodik untuk Tingkatkan Akurasi Data Pendidikan

MAMASA, TAYANG9 - Dalam rangka meningkatkan akurasi dan kualitas Data Pokok Pendidikan (Dapodik), Dinas Pendidikan…

4 hari ago

Kembali Gelar KPU BerPASAR, KPU Polman Sosialisasikan PDPB di Pasar Wonomulyo

POLEWALI MANDAR, TAYANG9 --- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) terus menggiatkan pelaksanaan…

5 hari ago