Categories: BERITASTRAIGHT NEWS

Larangan Penjualan Pakai Impor, Membunuh Ekonomi UMKM

POLMAN, TAYANG9 – Kebijakan pemerintah melarang penjualan pakaian bekas impor yang biasa disebut Cakar bagi warga Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan, dianggap menggangu usaha dalam negeri. Ditanggapi sejumlah pedagang penjual Cakar di pasar ikan kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. menilai akan membunuh ekonomi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengan (UMKM) yang berprofesi sebagai pedagang cakar.

Seorang pedagang Cakar bernama Sukri, menyatakan bahwa jika diberlakukan pelarangan penjual Cakar, akan membunuh secara langsung perekonomi pelaku usaha yang bergerak dipenjualan jualan Cakar.

“Penjualan cakar ini telah mampu menjadi nadi penggerak ekonomi para pedagang”, ungkapnya.

Dia melanjutkan, bahwa masih bertahanya pedagang cakar disejumlah pasar tradisional di Kabupaten Polewali Mandar, walaupun pedagang Cakar harus pindah-pindah wilayah berjualan ke beberapa pasar seperti ke  Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Hal itu dikarenakan masih tinggi minat masyarakat mengunakan pakaian Cakar. Hal ini didasari harganya sangat terjangkau dibandingkan pakai jadi dari pabrikan.

“Penjualan Cakar baik pakai, tas maupun sepatu selamat ini, menjadikan penjualan Cakar dapat bertahan hingga hari ini, sebab konsumen atau pembeli pakaian cakar umumnya dari kalangan enokomi ke bawah”, ujarnya.

Sukri menambahkan, pelarangan penjualan Cakar dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia sebenarnya sudah lama diingikan diperlakukan. Tetapi Cakar tetap ada masuk melalui Pelabuhana Sukarno Hatta, Kota Makassar dan Pelabuhan Nusantara, Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Sehingga pedagang Cakar dari Kabupaten Polewali Mandar, selalu memesan dalam jumlah bal.

“Larangan Cakar masuk ke Indonesia sudah lama mau diterapkan, dengan berbagai alasan. Diantaranya Cakar dapat medatangkan penyakit dan lain-lain. Tetapi kenyataan Cakar masih ada masuk dari Pelabuhan Laut, sehingga penjualan Cakar di Kabupaten Polewali Mandar tetap ada, di pasar tradisional, ” tutupnya. (Nadi).

REDAKSI

Koran Online TAYANG9.COM - "Menulis Gagasan, Mencatat Peristiwa" Boyang Nol Pitu Berkat Pesona Polewali Sulbar. Email: sureltayang9@gmail.com Gawai: +62 852-5395-5557

Recent Posts

Tim PKM-RSH Turannapau Unsulbar Serahkan Modul Debat To’dopuli Mandar ke Tiga Lembaga Pendidikan di Majene

Majene, Tayang9 – Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) resmi…

5 jam ago

Kurikulum Berbasis Cinta dan Ekoteologi: Sekjend Kemenag RI Jelaskan Cinta Kepada Sesama

Polewali Mandar, Tayang9 – Seminar bertajuk Kurikulum Berbasis Cinta dan Ekoteologi yang digelar di Hotel…

1 hari ago

PW ISNU Sulbar 2025–2030 Dilantik, Sekjend Kemenag RI: Utamakan Kolaborasi dan Pengabdian

Majene,Tayang9 – Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PW ISNU) Sulawesi Barat masa khidmat 2025–2030…

1 hari ago

LDKH Unsulbar Mengecam Keras Tindakan Oknum Penyebar Berita Hoax Terhadap Mahasiswa Papua di Kota Pendidikan Majene

MAHASISWA adalah representasi dari sebuah perubahan. sebagai insan cita yang mengedepankan pahaman keilmuan,kreatifitas serta nantinya…

1 hari ago

Anak Muda Sulbar Antusias Sambut kehadiran KAMI di Mamuju

MAMUJU, TAYANG9 — Pengurus Pusat Kaukus Anak Muda Indonesia (PP KAMI) secara resmi menyampaikan ucapan…

3 hari ago

Tingkatkan Ekonomi Nelayan, Bupati Polman Serahkan Bantuan Sarana Prasarana Perikanan Kepada Nelayan

POLEWALI MANDAR, TAYANG9 - Upaya Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman), meningkatkan…

3 hari ago