ILUSTRASI Puisi Kepada Kekasihnya di Hari Pemilihan
Melalui telepon, kepada kekasihnya malam itu ia berpesan, jangan lupa, besok pagi, aku tunggu di bilik suara di tengah kampung yang tak jauh dari lapangan takraw milik desa. Keesokan paginya pemilihan dimulai dengan sedikit pidato juga basa-basi.
Jelang siang antrian di kursi plastik mulai surut. Celaka, sebelum penghitungan kekasihnya tak kunjung datang.
Jelang malam kotak dan surat suara telah rampung dan diangkut, tetapi kekasihnya tak juga kunjung datang. Teleponnya tanpa suara dan nada sibuk. Mungkin kekasihnya golput atau lupa alamat bilik yang dituju. Atau jangan-jangan kekasihnya sibuk menghitung amplop dan tipu-tipu.
Jelang dini hari kotak dan surat suara telah sampai di kota. Tetapi telepon dari kekasihnya tak kunjung datang. Suaranya mungkin dihadang diam dan mengendap ditimbun uang juga angka-angka.
Setengah putus asa dalam diam ia letakkan teleponnya, duduk bersimpuh dan berdoa kepada tuhannya, jika kekasihku golput dan lupa alamat bilik. Jangan biarkan dia dimangsa para penguasa yang tak kunjung paham nurani dan suara tuhan.
Polewali, Senin 16 Maret 2020
POLEWALI MANDAR, TAYANG9 – Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke 80 Republik Indonesia, Komisi Pemilihan…
PROSES penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Majene 2025–2029 jika boleh jujur bisa…
MAMUJU, TAYANG9 – Program studi Setara Satu (S1) Keperawatan Universitas Wallacea bekerja sama dengan Badan…
SULBAR, TAYANG9 - Sebanyak 109 asesor Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Dasar Anak Usia Dini, Dasar…
DI balik tumpukan dokumen kebijakan yang tampak rapi, sampah di Polewali Mandar terus menumpuk. Perda…
MAJENE, TAYANG9 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Hasanuddin Gelombang 114, termasuk Nurul…