Categories: BERITASTRAIGHT NEWS

Soal Gelaran PIFAF 2019, Ini Kata Pemuda Polman

Mamuju – Tayang9 – Pelaksanaan Polewali Mandar International Folk dan Art Festrval (PIFAF), kembali menuai sorotan dari pemuda di Kabupaten Polewali Mandar.

Salah seorang warga Pemuda di Kabupaten Polewali Mandar Muliadi menilai, jika pelaksanaan PIFAF yang kali ke 4 diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah itu, kurang tepat sasaran, dan bahkan tidak menimbulkan evek positif pada seluruh kalangan.

“Saya rasa kegiatan PIFAF ini tidak tepat pada sasaran, dan tidak berdampak positif terhadap semua kalangan di Polewali mandar. Disisi lain anggaran yang yang di pakai sangat – sangat tidak masuk akal,” ucap Muliadi kepada Tayang9.com, Sabtu, 03/08/19.

Selain itu ia juga menambahkan, alasan utama sehingga ia menilai PIFAF tidak tepat sasaran, lantaran agenda tahunan Pemkab Polman itu, tidak sepenuhnya mengakomodir pelaku usaha lokal, dan kelompok komoditas pengrajin. khsususnya yang berada dilevel menengah kebawah.

“Kenapa saya mengatakan tidak tepat sasaran, karena kegiatan ini tidak mengakomodir sebagian pelaku usaha lokal menengah kebawah, dan beberapa kelompok komoditas pengerajin dari masyarakat lokal, yang bisa mempromosikan hasil kerja kreatif mereka,” bebernya.

Lebih lanjut ia juga menuturkan, alasan lain sehingga anggaran pelaksanaan kegiatan tidak masuk akal dan sangat membingungkan, dikarenakan adanya pernyataan dari pejabat daerah, dan anggota DPRD Kabupaten Polewali Mandar yang  justru  kontradiksi.

“Dan juga kenapa saya mengatakan anggaran yang di gunakan tidak masuk akal, karena ada pejabat pemerintah Polman yang mengatakan bahwa anggaran yang di gunakan di kegiatan PIFAF sebesar 200 juta, dan disisi lain ada anggota DPRD Polman mengatakan memaksakan anggaran. jadi saya mengambil kesimpulan bahwa anggaran yang digunakan di kegiatan ini tdak masuk akal,” katanya.

Muliadi juga menuturkan, jika pelaksanaan PIFAF yang telah menjadi ajang tahunan dari Pemkab Polman itu, masih menimbulkan pertanyaan besar dibenaknya, khsususnya dalam hal perbaikan ekonomi masyarakat.

“Apakah kegiatan PIFAF yang di laksanakan oleh Pemda ini, bisa meningkatkan sumber penghasilan ekonomi masyarakat Polman secara keseluruhan. Ini sebagai pertanyaan besar di benak saya,” tutupnya.(FM)

MASDAR KAPPAL

lahir dari keluarga petani, dan kini tengah serius menjadi seorang jurnalis dan penulis baik.

Recent Posts

Pemain Tidola FC Polman, Farhan Kembali Ikut TC Memperkuat Sriwijaya FC

POLMAN, TAYANG9  - Pemain Tidola FC, Kelurahan Darma, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Muhammad…

3 jam ago

OTP 37 Mamuju Juara Polman Cup V, Bantai Tidola FC Polman 5-1

POLMAN, TAYANG9 - Tim OTP 37 Kabupaten Mamuju juara turnamen sepak bola antar club se…

20 jam ago

Suara Tuhan di Antara Denting Sendok dan Senyuman

DISELA riuhnya lagu pujian dan tawa anak-anak yang memenuhi jalanan kampung Tabone pada perhelatan pekan…

2 hari ago

Tabone: Dari Kampung Sunyi ke Pusat Rohani

DIBALIK lekukan pegunungan nan indah serta jalanan kecil yang tenang, Kelurahan Tabone biasanya dikenal sebagai…

2 hari ago

Pelantikan Pejabat Eselon II Sulbar Tertahan, SDK Kritik Proses di BKN

MAMUJU, TAYANG9 – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) hingga kini masih menanti turunnya Persetujuan…

3 hari ago

Pawai Ta’aruf Tahun Baru Islam 1447 H Warnai Semangat Hijrah di Mamuju

MAMUJU, TAYANG9 – Semangat perubahan dan kebangkitan terasa kuat menyelimuti langit Mamuju saat ribuan warga…

3 hari ago