Pengurus PGRI Cabang Wonomulyo, Upacara Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun PGRI Ke 80, di SDN 007 Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo, Kabupatem Polewali Mandar (Foto Adi)
POLEWALI MANDAR, TAYANG9 – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Wonomulyo, peringanti Hari Guru Nasional 2025. Dengan melaksanakan Upacara Bendera dipimpin langsung Camat Wonomulyo, Samiaji. Di Halaman Sekolah Dasar Negeri (SDN) 007 Sidodadi. Jalam Masjid Tamir, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Selasa, 25 November 2025.
Pada sambutanya seragam Ketua PGRI, Unifah Rosyidi, menyatakan. Puji syukur kepada tuha yang maha esa, dengan kembaki bersama-sama melaksanakan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke 80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional Tahun 2025. Delapan Dasawarasa usia PGRI sejak berdirinya di Solo, Jawa Tengah. 25 November 1945, seratus hari setelah terbentuknya Republik Indonesia.
“Hari ini kita berkumpul dalam suasana penuh rasa syukur dan kebahagian memperiganti HUT ke 80 PGRI sekaligus Hari Guru Nasional,” Tandasnya.
Menurutnya. Menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah Republik Indonesia yang telah menghargai perjuangan para pendidik dengan menetapkan hari lahir PGRI, 25 November sebagai Hari Guru Nasional. Sebagaimana termaktub dalam keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 1994.
“Hadirnya Kepres tersebut merupakan bentuk penghormatan dN penghargaan yang luar biasa dari pemerintah dan negara terhadap profesi guru di seluruh tanah air,” Ujarnya.
Disebutnya. Dengan semangat persatuan, para guru waktu itu mendirikan PGRI sebagai peleburan organisasi-organisasi guru yang sebelumnya terpecah belah dan bahkan sebagian berada dibawa pengaruh kolonial. Saat itu para guru berkikrar bahwa guru Indonesia harus bersatu dalam satu organisasi, mendidik dan sekaligus menjaga kedaulatan Republik Indonesia yang baru berdiri.
“Inilah jiwa dan semangat PGRI yang terus dikorbarkan sejak awal berdirinya hingga sekarang,” Ungkapnya.
Di usia ke 80 tahun PGRI, lanjutnya, menguatkan kembali semangat pengabdian dan keiklasan para pendiri pendidikan terus mengalami perubahan, perkembangan kecerdasan buatan, transformasi digital dan tuntutan keterampilan abad ke 21 mengharuskan semua untuk tidak berhenti belajar.
“Mengajak seluruh guru Indonesia terus berinovasi, belajar sepanjang hayat, berkolaborasi lintas bidang. Serta memiliki pola pikir bertumbuhan atau mindset yang terbuka pada perubahan dan siap menghadapi tantangan zaman,” Katanya.
Tantangan dunia pendidikan, diungkapnya, saat ini tidak mudah. Berbagai upaya melemahkan PGRI dan memecah belah persatuan antarguru menjadikan PGRI terus berkonsolidasi, selalu waspada dan berbenah diri. Sebagai rumah besar para pendidik, PGRI terus berkomitmen memperjuangkan kesejahteraan, perlindungan dan peningkatan kompetensi guru.
“Perjuangkan akan bermakna jika setiap guru juga berkomitmen meningkatkan kualitas diri, menghadirkan pembelajaran yang kreatif, inspiratif dan relevan dengan kebutuhan generasi masa depan,” Bebernya.
Ditegaskannya. 25 November 2025 kembali mengenang sejarah 80 tahun lalu, ditengah kepulan asap mesin dan pekik perjuangan merdeka PGRI hadir sebagai wadah perjuangan para guru, pendidik dan tenaga kependidikan dalam memperjuangkan kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia.
“Berperan melawan kebodohan dan keterbelakangan serta berhikmat pada negara dalam memajukan pendidikam nasional,” Harapnya.
Sejarah telah mencatat, ucapnya, bahwa perjuangan PGRI di era reformasi yaitu tutut membidangi lahirnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2025 tentang guru dan dosen. Lahirnya beleid tersebut sebagai bentuk pengakuan pemerintah akan pentingnya profesi guru dan dosen sebagai pilar utama pendidikan nasional.
“Seiring perkembangan zaman, Undang-Undang tersebut kelak akan dilebur dalam suatu Undang-Undang sistem pendidikan nasional yang rancangan aturan tersebut telah masuk program legislasi nasional 2025 yang sedang dibahas Dewan Perwakilah Rakyat (DPR) Republik Indonesia dan pemerintah,” Katanya.
Dikatanya, PGRI menaruh harapan besar kepada pemerintah Presiden, Prabowo Subianto dan Wakil Presiden, Gibran Rakabumi Raka. Dengan program asta citanya yang salah satunya fokus pada peningkatan kualitas pendidikan Indonesia.
Pendidikan yang berkualitas akan terwujud manakala guru sebagai aktor utama pendidikan mendapatkan perhatian serius dalam hal peningkatan kesjahteraan, peningkatam kompetensi dan perlindungan hukum bagi guru. Maraknya guru diberbagai daerah yang mengalami kekerasan, dilaporkan dan diproses hukum di pengadilan menunjukkan lemahnya perlindungan guru dalam menjalankan profesinya mendidik anak bangsa.
“Jangan ada lagi guru yang tersandung kasus hukum saat menunaikan tugasnya. Negara harus melindungi guru saat menjalankan tugasnya mendidik anak bangsa,” Harapnya.
Dia mengharapkan, PGRI sebagai organisasi profesi menjadi kekuatan moral intelektual para guru, pendidik dan tenaga kependidikan dalam memperjuangkan harkat martabat anggotanya. PGRI harus lebih mengedepankan sikat terbuka atau inklusif, dengan memegang teguh etika.
“Merawat dan mengedepankan karakter bangsa yang silih asih, asah dan asuh dalam spirit organisasi yang mandiri, unitaristik dan non partisan,” Lugasnya.
Ditambahanya. PGRI juga menaruh harapan besar kepada DPR dan pemerintah yang saat ini sedang menyusun rancangan Undang-Undang sistem pendidikan nasional tiidak menghentikan tunjangan profesi guru dan dosen, penuntasan segera program sertifikasi guru, rekrutmen semua guru honorer dalam mekanisme Apartur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) serta tidak membenda-bedakan guru swasta dan guru negeri.
“Terima kasih atas dedikasi, pengbdian dan perjuangan tanpa kenal lelah dari semua guru dan pendidik di seluruh Indonesia. Semoga dedikasi dan pengbdian para guru menjadi suluh penerangan bangsa, negara dan kemanusian. Serta sebagai ibadah kepada tuhan yang maha esa,” Imbauannya.
Usai upacara dilanjutkan pemotongam Nasi Tumpeng HUT PGRI ke 80, yang dilakukan Camat Wonomulyo, Samiaji kepada Ketua PGRI Cabang Wonomulyo, Nensy Syahruna Haris. Sekaligus kesyukuran telah dilantiknya pengurus PGRI Cabang Wonomulyo bertempatan Hari Guru Nasional, 25 November 2025. (adi)
SUMARORONG, TAYANG9 - SMK Negeri 1 Sumarorong hari ini sukses melaksanakan Workshop dalam rangka kegiatan…
SUMARORONG, TAYANG9 - SMKN 1 Sumarorong menggelar upacara peringatan Hari Guru Nasional ke-80 pada Selasa,…
MAMUJU, TAYANG9 - Setelah melewati proses penilaian monitoring dan evaluasi, akhirnya Bawaslu Kabupaten Polewali Mandar…
SUMARORONG, TAYANG9 – SMK Negeri 1 Sumarorong melaksanakan workshop penguatan tugas pokok dan fungsi (tupoksi)…
MAMUJU, TAYANG9 - Pendidikan Pengawasan Partisipatif (P2P) yang diselenggarakan dalam jaringan (daring) dan melibatkan sejumlah…
DI tengah perubahan zaman yang kian cepat, kita sering terjebak dalam anggapan bahwa pendidikan hanya…