Categories: BERITA

Pembentukan dan Pengembangan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Limboro: Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan

MAJENE, TAYANG9 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Hasanuddin Gelombang 114, termasuk Nurul Syamsi Ramadhani, sukses menyelenggarakan Pelatihan Pembentukan dan Pengembangan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Balai Desa Limboro Rambu-Rambu, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene. Kegiatan bertema “Pemberdayaan Masyarakat Desa Limboro untuk Pengelolaan Wisata Berkelanjutan” ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat untuk mengelola potensi wisata secara berkelanjutan.

What (Apa)

Pelatihan ini bertujuan membentuk dan mengembangkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) guna memberdayakan masyarakat Desa Limboro dalam mengelola destinasi wisata, seperti Pemandian Air Panas Makula, Sungai Sarandi, Bukit Tandok, dan situs budaya. Kegiatan mencakup registrasi peserta, pemaparan materi, diskusi, simulasi praktis, dan penyerahan sertifikat.

Who (Siapa)

Peserta pelatihan terdiri dari masyarakat Desa Limboro, termasuk pelaku usaha lokal, pemuda, dan tokoh masyarakat. Narasumber meliputi Dr. Ir. Ar. Nurul Nadjmi, ST., MT., IAI., fasilitator komunitas, pakar pemasaran digital, serta tim mahasiswa KKNT Universitas Hasanuddin, salah satunya Nurul Syamsi Ramadhani. Kepala Desa Limboro, Bapak Andi Muhammad, turut hadir memberikan dukungan penuh.

Where (Di Mana)
Pelatihan dilaksanakan di Balai Desa Limboro Rambu-Rambu, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, yang disiapkan sebagai ruang pelatihan interaktif.

When (Kapan
Kegiatan berlangsung pada Jumat, 8 Agustus 2025, dimulai pukul 14.00 WITA hingga 17.30 WITA

Why (Mengapa)
Pelatihan ini digelar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi wisata lokal, membentuk Pokdarwis sebagai wadah pengelolaan wisata, serta melatih keterampilan dalam promosi wisata, pengelolaan lingkungan, dan penyusunan paket wisata. Tujuannya adalah mendukung pariwisata berkelanjutan yang memberikan manfaat ekonomi sekaligus menjaga kelestarian ekosistem.

How (Bagaimana)
Acara dimulai dengan registrasi peserta, diikuti pembukaan yang mencakup menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa. Sesi materi diawali dengan pengenalan potensi wisata Desa Limboro oleh koordinator KKN, termasuk Pemandian Air Panas Makula, Sungai Sarandi, Bukit Tandok, dan situs budaya. Sesi pemaparan terdiri dari:
Manfaat dan Tantangan Wisata oleh Dr. Ir. Ar. Nurul Nadjmi, ST., MT., IAI., membahas keuntungan ekonomi (homestay, UMKM, tiket wisata) dan tantangan lingkungan seperti pengelolaan sampah.
Manajemen Wisata Pemandian Air Panas, berfokus pada pengelolaan destinasi wisata unggulan.
Pembentukan Pokdarwis, membahas langkah pembentukan, visi, misi, struktur organisasi, dan rencana kerja.

Media Sosial dan Prinsip 6A, tentang pengelolaan media sosial (Instagram, TikTok) untuk promosi wisata.

Sesi tanya jawab diikuti oleh simulasi praktis penyusunan draft struktur Pokdarwis dan konten media sosial sederhana, dipandu narasumber. Sesi selanjutnya membahas regulasi, sengketa lahan, dan pembentukan paket wisata, yang merupakan kebutuhan yang harus dimiliki diakhiri dengan penyerahan sertifikat dan penutup.

Dampak dan Harapan
Kepala Desa Limboro, Bapak Alimuddin, menyatakan, “Pelatihan ini sangat strategis untuk mengembangkan wisata di desa kami. Pokdarwis yang terbentuk akan menjadi pendorong utama pariwisata berkelanjutan. maksimal sambil menjaga lingkungan dan tradisi untuk generasi mendatang” Nurul Syamsi Ramadhani, salah satu mahasiswa KKNT, menambahkan, “Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan potensi wisata secara bertahap mulai dari pelatihan pokdarwis demi memningkatkan kesadaran wisata, selanjutnya kita akan emmebntuk komunitas pokdarwis tersebut , melalui kerjasama antara KKN UNHAS dengan pemuda karang taruna harapannya organisasi tersebut dapat berkelanjutnan dan menjadi salah satu sumber ekonomi baru bagi masyarakat utamanya pengembangan pemuda desa limboro”

Dengan dukungan pemerintah desa, Dinas Pariwisata, dan antusiasme masyarakat, pelatihan ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi Pokdarwis untuk menjadikan Desa Limboro destinasi wisata unggulan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

IRWAN CACO

Seorang yang bukan siapa-siapa namun untuk mengingat sejarahnya memilih untuk menulis

Recent Posts

KPU Polman Gelar Nobar Film “Tepatilah Janji” bagi Siswa SMK, Semaraka HUT Ke 80 RI

POLEWALI MANDAR, TAYANG9 – Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke 80 Republik Indonesia, Komisi Pemilihan…

10 jam ago

RPJMD Majene 2025 – 2029 Janji Ambisius yang Bisa Berujung Seperti Demonstrasi Pati

PROSES penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Majene 2025–2029 jika boleh jujur bisa…

16 jam ago

Mahasiswa Keperawatan Universitas Wallacea Ikuti Coaching ASI bersama BNNP Sulbar

MAMUJU, TAYANG9 – Program studi Setara Satu (S1) Keperawatan Universitas Wallacea bekerja sama dengan Badan…

1 hari ago

BAN PDM Sulbar Gelar Pelatihan Asesor, Kenalkan IA 2024 Versi 2025

SULBAR, TAYANG9 - Sebanyak 109 asesor Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Dasar Anak Usia Dini, Dasar…

4 hari ago

Sampah Polewali Mandar: Regulasi Cantik, Realita Buruk?

DI balik tumpukan dokumen kebijakan yang tampak rapi, sampah di Polewali Mandar terus menumpuk. Perda…

4 hari ago

Karateka Asal Sulbar Raih Emas di Kejuaraan Dunia Gojukai Jepang 2025

JEPANG, TAYANG9 — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Indonesia di kancah internasional. Salah satunya atlet karateka…

5 hari ago