Categories: KOLOMMS TAJUDDIN

Kopi Kaleok

MALAM merambat pelan, hilir mudik suara deru knalpot kendaraan masih setia berlalu lalang. Hidup semoga kian terberkati. Di sebuah meja kayu yang digabungkan dengan kursi kayu yang masih setia berwarna kayu, sejumlah anak-anak muda tengah serius membincang cita-cita. Dan itu bernama harapan.

Bergelas-gelas kopi mematung di atas meja kayu. Bukan untuk mengakali kantuk, tetapi untuk menyuplai dan melecut pikiran agar tetap setia bergerak dalam dinamika dan loncatan. Tidak hanya kopi, tetapi ada pula green tea yang terhidang oleh salah satu diantara anak-anak muda yang gelisah itu.


Seraya berdiskusi membuka laptop dan menyentuh screen ponsel mereka itu, sesekali terseruput juga minuman yang ada di hadapan mereka. Lalu pertanyaannya adalah, gerangan apa yang tengah mereka diskusikan. Dari gurat wajahnya terbaca baik, suasana keakraban oleh momentum silaturrahmi yang tengah mereka rayakan malam itu.

Sisanya adalah mendiskusikan serius perihal koran online yang kini tengah terklik di ponsel atau di mouse laptop anda. Dan asyiknya tidak jarang diskusi terhenti sejenak tatkala ada gadis yang masuk ke dalam cafe milik anak-anak muda kaleok dari Desa Kaleok itu.

Otak seketika berbelok ke arah kiri, walau dalam beberapa jenak kemudian kembali berbelok ke kanan. Demikianlah malam itu diskusi indah dirayakan dengan gelas minuman kopi dan green tea sebagai perayaan keseriusan dan juga gaya hidup bagi pengelola koran online ini untuk menyuguhkan yang terbaik bagi para pembaca yang budiman.

Hingga tulisan ini nyaris sampai di tanda baca titik, sejumlah kesimpulan penting belum juga bisa ditarik, tersebab gadis yang berjilbab hitam dengan bulu mata lentik hasil kemoderenan mendadak keluar dan ngeluyur pergi dari kafe itu. Walau tak lantas diskusi menjadi buntu.


Lalu lalang kendaraan masih juga sibuk, papan caturpun mulai di buka di meja sebelah dan bidak catur dituang ke atas meja kayu itu. Bunyinya nyaring, sedang sejumlah anak muda itu masih tekun membaca layar ponsel dan laptop mereka.

Hidup adalah game dan permainan petak umpet. Tetapi kesetiaan pada kreativitas tetap harus dijalankan. Karena hidup butuh catatan dan menulis adalah keharusan sejarah. Mungkin sebagai ideologi, tetapi juga mungkin sebagai falsafah.

Mari menyeruput kopi seraya menjalankan kehidupan seraya tertawa dan tersenyum. Karena keseriusan hidup tak melulu tentang kerutan jidat. Selamat malam kopi kaleok dan jangan berbelok ke kiri.

MS TAJUDDIN

belajar membaca dan menulis juga pembelajar di kehidupan

View Comments

Recent Posts

Suara Tuhan di Antara Denting Sendok dan Senyuman

DISELA riuhnya lagu pujian dan tawa anak-anak yang memenuhi jalanan kampung Tabone pada perhelatan pekan…

15 jam ago

Tabone: Dari Kampung Sunyi ke Pusat Rohani

DIBALIK lekukan pegunungan nan indah serta jalanan kecil yang tenang, Kelurahan Tabone biasanya dikenal sebagai…

1 hari ago

Pelantikan Pejabat Eselon II Sulbar Tertahan, SDK Kritik Proses di BKN

MAMUJU, TAYANG9 – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) hingga kini masih menanti turunnya Persetujuan…

1 hari ago

Pawai Ta’aruf Tahun Baru Islam 1447 H Warnai Semangat Hijrah di Mamuju

MAMUJU, TAYANG9 – Semangat perubahan dan kebangkitan terasa kuat menyelimuti langit Mamuju saat ribuan warga…

2 hari ago

Cegah Sengketa Pertanahan, Menteri Nusron Ajak Kepala Daerah Sosialisasikan Pemasangan Tanda Batas Tanah

SUMEDANG, TAYANG9 - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengajak…

2 hari ago

OTP 37 Mamuju Melaju Final Polman Cup V, Kandaskan Makmur Jaya Enrekang 4-2

POLEWALI MANDAR, TAYANG9 - Tim OTP 37 Kabupaten Mamuju, melaju final turnamen sepak bola antar…

2 hari ago