KALA itu, matahari nyaris tergelincir dan terbenam di ufuk barat. Kepala Bidang Pemuda Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Polewali Mandar, Sabir tampak tengah serius menyambut kedatangan Tim Fact Finding dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Termasuk Alfian Bachtiar, staf asisten deputi kepemimpinan dan kepeloporan pemuda yang juga dari Kemenpora Republik Indonesia.
Di tengah keramaian kota Polewali, Dispop dan Balitbangren serta alumnus Pemuda Pelopor Polewali Mandar tampak turut serta mendampingi tim dari Kemenpora serta terlibat langsung turun ke lapangan verifikasi di Basseang Desa Duampanua dan Kelurahan Kunyi Kecamatan Anreapi. Saat itu tanggal di kalender menujuk hari Selasa, 26 Juli 2022.
Perjalanan verifikasi hari itu tentu saja melelahkan. Betapa tidak, setiap penjuru Indonesia dikunjungi dalam capaian kaderisasi pemuda pelopor tingkat Nasional. Dari wajah tim, terlihat jelas keletihan yang mendera. Namun sebagai amanah yang tidak bisa ditinggalkan. walau dalam keletihan, langkah menyisir pelosok dan sejumlah titik tempat para pemuda pelopor berkarya haruslah ditandangi.
Bang Alfian, begitu biasa dipanggil saat di Desa Duampanua mengatakan, pemuda pelopor harus bisa mengambil pelajaran yang manfaat dan mengembangkannya sesuai dengan kepeloporannya masing-masing.
“Semua itu karena pengabdian pada masyarakat di desa masing-masing. Penting untuk menjadi pionir di masyakarat. Karena kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat adalah hal utama yang harus diutamakan,” ujarnya serius.
Sementara itu, Sabir Kabid Pemuda dan Olahraga Kabupaten Polewali mengaku sangat berterima kasih dan tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukurnya.
“Alhamdulillah, hari ini, dua generasi kita akan berkompetisi di tingkat nasional. Prestasi ini, tujuannya tidak lebih dan tidak kurang hanya untuk mencipta inovasi dan karya yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” tutur Kak Sabir begitu biasa namanya dipanggil oleh pemuda pelopor.
Sejurus dengannya, Alfareza juga mengaku berterima kasih atas kedatangan tim fact finding dari Kemenpora yang mengunjunginya.
“Alhamdulillah berkat usaha jamur ini, masyarakat bisa berdaya, banyak generasi muda yang kami rekrut untuk berkerja sama. Khususnya para petani, kami bergerak juga atas nama cinta kepada mereka,” ujar Alfareza di bawah pohon rimbun ditemani suara serangga malam yang mulai berisik di rumah jamur Basseang yang ia pelopori.
Tak heran, akhir perjalanan di Kelurahan Kunyi Desa Duampanua. Sebuah kampung lengang nan tenang, Rahma mengucap kata Cinta. Keresahan sosial yg kerap sekali timbul di lingkungan masyarakat membuatnya tertantang untuk menjawab itu.
Bersama teman-teman komunitas blantara (Bola Literasi Nusantara) melakukan gerakan-gerakan cinta pendampingan, “sebab kita ada karena cinta, dan hanya cinta yang mengadakan kita”.
POLMAN, TAYANG9 — Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Imran K. Kesa.…
POLMAN, TAYANG9 - H. Syamsul Mahmud Bupati Kabupaten Polewali Mandar (Polman) mengaku menyambut baik ajakan…
MAMUJU, TAYANG9 - Pada Selasa, 01 Juli 2025, Kepala Bidang Pengendalian Tanah dan Penanganan Sengketa,…
POLMAN, TAYANG9 --- Siswi kelas Dua Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar…
POLMAN, TAYANG9 - Pemain Tidola FC, Kelurahan Darma, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Muhammad…
POLMAN, TAYANG9 - Tim OTP 37 Kabupaten Mamuju juara turnamen sepak bola antar club se…