Corona Membawa Hikmah

“Ada Cinta Allah Dalam Setiap Musibah” Buya Yahya

PENYEBARAN virus corona atau covid-19 di Indonesia sebagaimana dicatat KOMPAS.com terus meluas. Hingga Rabu (1/4/2020) sore, menurutnya, jumlah kasus Covid-19 telah mencapai angka 1.677. Sementara itu, sebanyak 103 pasien dinyatakan sembuh, dan 157 orang meninggal dunia. Berdasarkan situs resmi Infeksi Emerging, covid19.kemkes.go.id, terdapat 6.777 orang yang diperiksa dengan hasil 5.249 orang negatif (188 orang ABK kru kapal Word Dream dan 68 orang ABK Diamond Princess). Selain itu, sebaran virus corona juga ada yang ditularkan melalui transmisi lokal.

Hampir disemua media cetak, elektronik, online lokal dan internasional setiap hari menayangkan dan memberitakan kasus Covid-19. Betapa tidak virus ini tersebar seperti memiliki tekhnologi super canggih hingga mampu menyebar ke seluruh penjuru dunia dalam waktu yang begitu cepat dan tak pandang bulu.

Karena itu para peneliti, akademisi, para medis, pemerintah dan pakar virus serentak turun tangan mencari vaksin, dan sejumlah langkah cermat agar penyebaran virus ini tidak meluas bahkan yang positif bisa dinyatakan sembuh.


Istilah Work from Home (WFH), Pysical Distancing, Keep Healty, rajin cuci tangan dan lain sebagainya menjadi trending topik. Sebagian orang menganggap Covid-19 adalah malapetaka, bahkan aib.

Ini era dimana kata negatif seakan lebih diinginkan dari pada kata Positif. Coba kita ingat-ingat lagi hal postif yang timbul akibat wabah ini, misalnya istilah WFH atau bekerja dari rumah sebenarnya ini mengajarkan kita duduk dan berkumpul dengan keluraga dimana kita sering tak ada waktu untuk keluarga dengan alasan kerja.

Pysical Distancing yang artinya jaga jarak dan hindari kerumunan, faktanya dengan adanya istilah ini mampu mengurangi angka kecelakaan dan kejahatan yang terjadi karena tak adalgi kerumunan dimana para pelaku kriminal biasa melakukan aksinya. Massa dan mobilitas kendaraan hampir tak terlihat.

Keep Healty yang artinya menjaga kesehatan, ini mengajarkan kita untuk lebih menghargai hidup, menjaga kesehatan dengan makan makanan yang sehat seperti buah, sayur bukan instan dan rajin mencuci tangan mengajarkan kita untuk hidup lebih bersih.[*]

NUR FITRAH

Lahir 11 Mei di Majene, Bumi Assamalewuang. Sempat nyantri di Ponpes Moderen Al Ikhlas Lampoko Campalagian. Menyelesaikan Pasca Sarjana Hukum di UMI Makassar. Selain ketua Prodi Pemerintah di Unasman, dirinya juga dikenal aktif dalam beragam diskusi dan lembaga pemberdayaan masyarakat

Recent Posts

Totammaq dan Sayyang Pattudu — Warisan Mandar yang Mengajarkan Pendidikan Sejati

DI tengah perubahan zaman yang kian cepat, kita sering terjebak dalam anggapan bahwa pendidikan hanya…

18 jam ago

MUI se-Polman dilantik, Ulama Diminta Antisipatif Hadapi Tantangan Zaman

POLMAN, TAYANG9 — Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) tingkat kecamatan se-Kabupaten Polewali Mandar masa khidmat…

18 jam ago

Bawaslu Polman, Hadiri Rapat Teknis Penyelenggaraan KKN Multimatik Sadar Pengawasan Pemilu dan Pilkada di Unasman

POLMAN, TAYANG9 - Bawaslu Kabupaten Polewali Mandar hadiri Rapat Teknis Penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN)…

19 jam ago

Bawaslu Polman – Unasman Rancang Kolaborasi KKN Multimatik Program Desa Sadar Pengawasan Pemilu dan Pilkada

POLMAN, TAYANG9 - Bawaslu Kabupaten Polewali Mandar bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas…

2 hari ago

Komunitas Belajar SMK Negeri 1 Sumarorong Kembali Gelar Berbagi Praktik Baik Pembelajaran

SUMARORONG, TAYANG9 — SMK Negeri 1 Sumarorong kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui…

2 hari ago

UNASMAN Pertahankan Posisi di Klaster Utama SINTA 2026

Polewali, Tayang9 – Universitas Al Asyariah Mandar (UNASMAN) kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional.…

1 minggu ago