BAN- PDM Provinsi Sulbar menggelar pelatihan Asesor dalam rangka persiapan pelaksanaan akreditasi satuan pendidikan dasar dan menengah tahun 2025
SULBAR, TAYANG9 – Sebanyak 109 asesor Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Dasar Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah (BAN- PDM) Provinsi Sulbar mengikuti Pelatihan dalam rangka persiapan pelaksanaan akreditasi satuan pendidikan dasar dan menengah tahun 2025.
Pelatihan yang telah berjalan tiga hari ini, dilaksanakan selama 6 (enam) hari dimulai dari tanggal 10 sampai dengan 15 Agustus 2025. Pelatihan dilakukan secara daring dengan metode asinkronus dan sinkronus dengan agenda untuk membahas terkait instrumen akreditasi (IA) 2024 versi 2025, untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah (dikdasmen).
Menurut salah satu narasumber pelatihan asesor BAN PAUD Sulbar, Dr. Mustapa Tutu, M.M, menyampaikan bahwa pelatihan ini lebih kepada mengenalkan penyempurnaan instrument akreditasi 2024 (IA 2024) versi 2025 serta mendiskusikan area kinerja yang diukur dalam instrument akreditasi 2024.
“Instrumen Akreditasi 2024 didesain untuk menilai kinerja sekolah atau madrasah dan bukan sekadar kepatuhan administratif terhadap regulasi. Tapi focus pada area-area kinerja yang terbukti berdampak langsung pada pengalaman belajar dan perkembangan peserta didik”, jelas Mustapa.
Area-area yang menjadi perhatian dalam penilaian instrumen, lanjut Mustapa mencakup bagaimana kepemimpinan sekolah atau madrasah dan pengelolaanya, kinerja pendidik dalam proses pembelajaran, serta bagaimana iklim lingkungan belajar yang dibutuhkan di satuan dan hasil belajar murid, dalam konteks ketercapaian kompetensi dan karakter, yang dapat dilihat melalui data asesmen nasional atau indikator kualitas layanan lainnya.
“Instrumen 2024 versi 2025 ini tidak hanya menilai keberadaan dokumen atau program satuan, namun menilai apakah kondisi nyata dan perilaku di satuan pendidikan benar-benar mencerminkan kualitas layanan pendidikan yang baik”, terang Mustapa.
Sementara itu, salah seorang peserta pelatihan Ahmad Wijayanto, S.E,M.M mengatakan bahwa pelatihan ini menjadi sangat penting dalam proses visitasi di satuan, sebab peran asesor dalam proses akreditasi bukan hanya sebagai pengumpul informasi, melainkan sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk mengolah data menjadi keputusan yang bermakna dan bertanggung jawab.
“Keputusan akhir dalam proses akreditasi satuan akan berdampak langsung terhadap pengakuan mutu sekolah, sehingga perlu dibangun di atas dasar pemahaman yang mendalam terhadap konteks, makna, dan realitas yang terjadi di lapangan”, ungkap Ahmad Wijayanto yang juga salah satu Dosen Perguruan Tinggi di Polewali Mandar
Diakhir dirinya berharap bahwa dengan pelatihan ini benar-benar dapat diikuti, sehingga akan menjadi peta dalam melakukan visitas, sehingga apa yang menjadi keputusan akhir benar-benar sesuai dan tidak merugikan satuan. (**)
POLEWALI MANDAR, TAYANG9 – Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke 80 Republik Indonesia, Komisi Pemilihan…
PROSES penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Majene 2025–2029 jika boleh jujur bisa…
MAMUJU, TAYANG9 – Program studi Setara Satu (S1) Keperawatan Universitas Wallacea bekerja sama dengan Badan…
DI balik tumpukan dokumen kebijakan yang tampak rapi, sampah di Polewali Mandar terus menumpuk. Perda…
MAJENE, TAYANG9 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Hasanuddin Gelombang 114, termasuk Nurul…
JEPANG, TAYANG9 — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Indonesia di kancah internasional. Salah satunya atlet karateka…