Categories: ADVETORIAL

Wacana Penyematan Semboyan dan Perubahan Logo Kabupaten Majene

Majene, Tayang9 – Sejumlah pihak sedang mewacanakan untuk perubahan logo dan penyematan semboyan pada lambang daerah Kabupaten Majene. Hal tersebut terungkap dalam rapat yang berlangsung di ruang pola Kantor Bupati Majene, Selasa (04/01) bersama Pemerintah daerah Kabupaten Majene dengan Anggota TBUP3D serta para akademisi, Staf Ahli, Asisten Setda, dan para pimpinan OPD serta para Kabag Setda.

Dalam rapat tersebut, Darmansyah selaku anggota TBUP3D yang juga Budayawan Mandar saat memberikan paparan dan makna filosofi lambang serta semboyan Kabupaten Majene.

“Kota Tua atau Assamalewuang, sebutan itu sangat sering didengarkan dan di sematkan untuk Kabupaten Majene. Namun secara legalitas hukum dan tampilan pada logo Majene saat ini, belum mengakomodir semboyan yang menggambarkan Majene secara umum”, jelasnya.

Fakta lain terkait logo tersebut, lanjut Darmansyah, dari enam Kabupaten di Sulbar, hanya Kabupaten Majene yang tidak memiliki semboyan pada logo daerah.

“Selain tidak memiliki semboyan, pada logo Majene saat ini banyak makna yang tidak lagi sesuai dengan relevan lagi dengan realitasnya”, ungkapnya

Dirinya mencontohkan, tambah Darmansyah, pada gambar daun kelapa yang berwarna hijau berjumlah 20 lembar memberi makna bahwa Majene terdiri dari 20 Desa pada tahun 1979. Warna kuning adalah mayang kelapa (burewe) berjumlah 126 biji melambangkan Majene terdiri dari 126 kampung. Tidak hanya itu. Empat kotak pada lambang depan berwarna merah, putih, hijau dan biru menandakan bahwa 4 Kecamatan.

”sekarang banyak makna tidak sesuai lagi, Majene dulu hanya 20 Desa tapi sekarang sudah 82 Desa Kecamatan juga sudah delapan” papar Darmansyah.

Dalam kesempatan itu juga, Kalma Katta, yang juga Anggota DPRD Sulawesi Barat berharap melalui pemaparan tersebut, Pemda Majene segera menindak lanjuti agar tercipta kesepahaman bersama.

”Coba lihat logo daerah lain di Sulbar, semua memiliki semboyan hanya Majene yang tidak ada, ini yang perlu kita identifikasi, dan harus jadi perhatian untuk kita semua” jelas Mantan Bupati Majene dua periode tersebut.

Sementara itu, tidak ketinggalan Wakil Bupati Majene Arismunandar, memberikan apresiasi kepada para budayawan Mandar Majene yang telah memberi pencerahan, berupa kata semangat atau bijak yang nantinya dapat diperkenalkan kepada masyarakat dengan memperhatikan landasan filosofis sejarah, adat istiadat dan budaya mandar yang tidak bisa di tinggalkan, lalu dimasukkan dalam lambang Kabupaten Majene.

”Perlu memberikan penekanan kata penyemangat, kata bijak atau memiliki makna filosofid sehingga bisa menjadi trademark dalam memperkenalkan Majene di mata dunia” ucapnya.

Senada dengan Wabup, Sekda Majene Ardiansyah juga mengatakan, selain gagasan dari seluruh pihak yang mengerti tentang kesejarahan Mandar, makna yang terkandung sebaiknya memiliki spirit baru khususnya dalam mengakselerasi visi misi bupati Majene yaitu Majene Unggul, Mandiri dan Religius.

Dalam rapat itu, untuk sementara “Assamalewuang” menjadi usulan semboyan Majene. Selain pertimbangan sejarah, secara filosofi, Assamalewuang bermakna pengambilan keputusan, baik pemerintah daerah, partai politik, organisasi sosial kemasyarakatan yang didasari kebersamaan yang dijiwai nilai agama, budaya dan bertekad untuk mewujukan keselamatan masyarakat.

Kemudian pada logo Majene, diusulkan mengubah komposisi penempatan kotak. dimana pada awalnya hanya empat, untuk usulan logo baru menjadi lima dengan menyertakan bendera merah putih secara vertikal. Kemudian di bagian bawah tetap dengan kotak berwarna biru yang bermakna laut dan kotak hijau bermakna daratan. Sedangkan dari sisi jumlah daun kelapa juga disesuaikan dan dibagian bawah yang awalnya bertuliskan Majene pada pita kemudian disematkan kata Assamalewuang pada usulan logo baru. (hms/**)

REDAKSI

Koran Online TAYANG9.COM - "Menulis Gagasan, Mencatat Peristiwa" Boyang Nol Pitu Berkat Pesona Polewali Sulbar. Email: sureltayang9@gmail.com Gawai: +62 852-5395-5557

Recent Posts

Gubernur SDK Pimpin Upacara HUT ke-80 RI di Anjungan Pantai Manakarra

MAMUJU, TAYANG9 – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menggelar upacara pengibaran bendera Merah Putih dalam rangka…

20 jam ago

Pesta Merdeka Bareng E-Sport, Gubernur Sulbar Dorong Generasi Muda Salurkan Bakat Digital

MAMUJU, TAYANG9 – Dalam rangka menyemarakkan HUT RI ke-80, Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK), secara…

24 jam ago

Gubernur SDK & Ketua PKK Ikut Seru-Seruan di Lomba HUT ke-80 RI Pemprov Sulbar

MAMUJU, TAYANG9 – Kemeriahan HUT ke-80 RI di lingkungan Pemprov Sulbar belum berhenti. Setelah para…

1 hari ago

Wagub Sulbar Gandeng Bidokkes Polda Perkuat Gerakan Anti Stunting

MAMUJU, TAYANG9 - Wakil Gubernur Sulawesi Barat Salim S Mengga memimpin rapat koordinasi bersama Bidokkes…

1 hari ago

Hari Jadi Majene ke-480, Wagub Ajak Pemimpin Jadi Teladan dan Pelayan Rakyat

MAJENE, TAYANG9 – Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Mayjen TNI (Purn) Salim S. Mengga, menghadiri Rapat…

2 hari ago

Dzikir HUT RI di Mamuju, Gubernur Sulbar Ajak Masyarakat Perkuat Moral Bangsa

MAMUJU, TAYANG9 – Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK), menghadiri dzikir bersama dan tausiah bertema "Menuju…

2 hari ago