KACO dan Cicci magiging anna lippu ilalang andang limbang, saat mendengar bunyi orkes caiyya caiyya pelloa popo la’dung lao di nawang marroyong banua di kappunna. Tak kenal siang dan malam hari di acara pambaca-baca tetangganya itu.
Bukan soal nada dan irama dangdutnya yang seperti biasa begitu Kaco dan Cicci gandrungi, tetapi ini soal empati ditengah bencana warga kampung sebelah yang masih merintih kesakitan dalam kedukaan di pengungsiannya.
Kaco Cicci akhirnya hanya bisa memilih untuk mendo’akan tetangganya itu, kiranya Tuhan memberi petunjuk kepada tetangganya agar bisa menyadari bahwa, tak begitu baik berbahagia ditengah suasana duka saudaranya yang lain.
“Issangi nawang, issang toi sussana luluare’ sallammu di lalang lino serta musik yang haram adalah bunyi garpu, sendok dan piring yang terdengar gemerincing dan beradu di saat ada tetangga sebelah rumah yang sedang merintih sakit menahan rasa laparnya”, begitu pesan leluhur dan pappasang waliyullah yang amat melekat baik dalam benak Kaco juga Cicci. [mst]
POLMAN, TAYANG9 --- Siswi kelas Dua Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar…
POLMAN, TAYANG9 - Pemain Tidola FC, Kelurahan Darma, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Muhammad…
POLMAN, TAYANG9 - Tim OTP 37 Kabupaten Mamuju juara turnamen sepak bola antar club se…
DISELA riuhnya lagu pujian dan tawa anak-anak yang memenuhi jalanan kampung Tabone pada perhelatan pekan…
DIBALIK lekukan pegunungan nan indah serta jalanan kecil yang tenang, Kelurahan Tabone biasanya dikenal sebagai…
MAMUJU, TAYANG9 – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) hingga kini masih menanti turunnya Persetujuan…