Categories: ADVETORIAL

Tak Gubris Sanggahan Korban Gempa, DPRD Majene Sayangkan Sikap Pemda

MAJENE, TAYANG9 – Penanganan korban pasca gempa bumi di Kabupaten Majene masih terus dilakukan sebagai upaya pemulihan kondisi para korban bencana. Penanganan secara umum dilakukan oleh pemerintah Kabupaten dalam merehabilitasi dan merekonstruksi sebagai upaya untuk mengembalikan fungsi sarana dan prasarana vital di lokasi gempa serta kebutuhan dasar masyareakat lainnya. Hal ini diharapkan tepat sesuai dengan harapan warga penyintas, sebagai upaya untuk mengembalikan aktifitas kegiatan sosial ekonomi masyarakat disana.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Majene dalam hal ini Panitia Khusus (Pansus) DPRD Majene untuk Bencana Gempa, menanggapi tindakan Pemerintah Daerah yang menyayangkan pihak verifikator enggan mengakomodir sanggahan warga para korban gempa.

“Tak ada ketentuan yang spesifik untuk mengelompokkan kategori rusak ringan sedang atau berat dari BNPB pusat. Siapa yang menafsirkan ini rusak berat, ini ringan, karena waktu kita ke BNPB, pokoknya jika atapnya miring itu sudah rusak berat, karena pasti dibongkar,” Ungkap Hasriadi, Ketua Pansus DPRD Majene.

Hasriadi yang belum lama ini telah melakukan kunjungan dan koordinasi ke BNPB di Jakarta mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemrintah Daerah Majene agar mengakomodir atas sanggahan dari warga korban gempa yang menolak rusak sedang dan rusak ringan karena menganggap rumah mereka masuk kategori rusak berat.

“Kami sudah menyampaikan, namun sangat disayangkan Pemeritah Daerah dalam hal ini Dinas Perkim (Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan red.) Majene menolak mengakomodir sanggahan warga. Jangan bilang tidak roboh itu tidak rusak berat, atau jangan ditafsirkan nanti roboh baru rusak berat, miring saja atapnya itu sudah rusak berat,” jelas Hasriadi, Selasa (19/07).

Dia juga menyebut bahwa ada sekitar 1000 warga korban gempa yang telah memberikan sanggahannya ke Dinas Perkim dan BPBD Majene, akan tetapi sanggahan mereka tidak diterima alias ditolak.

“Maka dari itu data penerima untuk bantuan stimulus korban gempa untuk kategori rusak berat hanya sekitar 400 kepala keluarga. Sehingga anggaran untuk bantuan stimulus rumah korban gempa ada sisa sekitar Rp 28 miliar karena tak boleh mendanai rusak ringan dan sedang sebab SK BNPB peruntukannya hanya untuk rumah rusak berat”, jelasnya. (int)

REDAKSI

Koran Online TAYANG9.COM - "Menulis Gagasan, Mencatat Peristiwa" Boyang Nol Pitu Berkat Pesona Polewali Sulbar. Email: sureltayang9@gmail.com Gawai: +62 852-5395-5557

Recent Posts

Kurikulum Berbasis Cinta dan Ekoteologi: Sekjend Kemenag RI Jelaskan Cinta Kepada Sesama

Polewali Mandar, Tayang9 – Seminar bertajuk Kurikulum Berbasis Cinta dan Ekoteologi yang digelar di Hotel…

3 jam ago

PW ISNU Sulbar 2025–2030 Dilantik, Sekjend Kemenag RI: Utamakan Kolaborasi dan Pengabdian

Majene,Tayang9 – Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PW ISNU) Sulawesi Barat masa khidmat 2025–2030…

3 jam ago

LDKH Unsulbar Mengecam Keras Tindakan Oknum Penyebar Berita Hoax Terhadap Mahasiswa Papua di Kota Pendidikan Majene

MAHASISWA adalah representasi dari sebuah perubahan. sebagai insan cita yang mengedepankan pahaman keilmuan,kreatifitas serta nantinya…

9 jam ago

Anak Muda Sulbar Antusias Sambut kehadiran KAMI di Mamuju

MAMUJU, TAYANG9 — Pengurus Pusat Kaukus Anak Muda Indonesia (PP KAMI) secara resmi menyampaikan ucapan…

2 hari ago

Tingkatkan Ekonomi Nelayan, Bupati Polman Serahkan Bantuan Sarana Prasarana Perikanan Kepada Nelayan

POLEWALI MANDAR, TAYANG9 - Upaya Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman), meningkatkan…

2 hari ago

Warga Mateng Hibahkan Lahan 7.5 Ha di Karossa untuk Pembangunan Sekolah Rakyat

MATENG, TAYANG9 - Program sekolah rakyat (SR) di Mamuju Tengah (Mateng) akhirnya peroleh berkah berupa…

3 hari ago