Categories: ADVETORIAL

Stop Pelayanan Kesehatan, DPRD Panggil Pihak RSUD Majene

Majene, Tayang9 – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Majene memanggil pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene, sekaitan adanya pemberhentian pelayanan kepada masyarakat yang terjadi di RSUD Majene.

Agenda pemanggilan pihak RSUD dilaksanakan dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPRD Majene digelar pada Senin (01/03) malam, sekira pada pukul 21:00 wita hingga pukul 00:00 wita.

Ketua Komisi III DPRD, Muhammad Safaat mengatakan jika pemanggilan ini dilakukan untuk mengetahui akar persoalan terjadi pemberhentian pelayanan.

“Kita akan terus melakukan yang terbaik untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Agenda RDP atau upaya lainnya akan terus kita lakukan untuk mencari jalan keluar”, tuturnya.

Hal yang sama juga diungkap oleh Sekretaris Komisi III, Budi Mansur, bahwa pihaknya tak membenarkan tindakan pihak RSUD yang memberhentikan pelayanan kesehatan khususnya pada pelayanan poli.

“Tindakan ini tidak benar karena pelayanan kesehatan ini menyangkut hak warga juga nyawa manusia” jelasnya.

Sementara itu pihak Komite Medik RSUD Majene dr. Zulfatma menuturkan jika penutupan layanan ruang Poli berawal dari semua permasalahan di RSUD yang tak digubris oleh direktur.

“Kami sudah memberikan saran dan masukan terkait konsep penanganan dan perawatan pasien covid-19 di rumah sakit, tapi hal itu tidak pernah ditindaklanjuti dengan serius. Sehingga kami telah tembusi ke DPRD dan Pemkab Majene,” ucap Zulfatma.

Menanggapi permasalahan tersebut, direktur RSUD Majene, dr. Yopie Handayani menjelaskan jika pihaknya akan berupaya mengakomodasi tuntutan dari para dokter. Tapi tidak bisa memberi batas waktu.

“Tindakan pemberhentian pelayanan seharusnya tidak dilakukan karena menyangkut pelayanan umum masyarakat. Makanya kami menginginkan agar besok tidak ada lagi hal seperti itu” tegas direktur RSUD Majene.

Pelayanan di Poli yang ada di RSUD Majene, lanjut direktur RSUD Majene, tidak sepenuhnya dihentikan, hanya saja karena terlanjur ada beberapa yang melakukan pemberhentian makanya sekalian dilakukan rapat internal rumah sakit.

“Saya harap ini hanya miss komunikasi dan perlu diluruskan, makanya tadi kami melakukan rapat internal dan terkait apa yang menjadi tuntutan para dokter akan kami akomodasi apa yang memang bisa diakomodasi,” jelas Yopie. (/**)

REDAKSI

Koran Online TAYANG9.COM - "Menulis Gagasan, Mencatat Peristiwa" Boyang Nol Pitu Berkat Pesona Polewali Sulbar. Email: sureltayang9@gmail.com Gawai: +62 852-5395-5557

Recent Posts

Gubernur SDK Pimpin Upacara HUT ke-80 RI di Anjungan Pantai Manakarra

MAMUJU, TAYANG9 – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menggelar upacara pengibaran bendera Merah Putih dalam rangka…

2 hari ago

Pesta Merdeka Bareng E-Sport, Gubernur Sulbar Dorong Generasi Muda Salurkan Bakat Digital

MAMUJU, TAYANG9 – Dalam rangka menyemarakkan HUT RI ke-80, Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK), secara…

2 hari ago

Gubernur SDK & Ketua PKK Ikut Seru-Seruan di Lomba HUT ke-80 RI Pemprov Sulbar

MAMUJU, TAYANG9 – Kemeriahan HUT ke-80 RI di lingkungan Pemprov Sulbar belum berhenti. Setelah para…

2 hari ago

Wagub Sulbar Gandeng Bidokkes Polda Perkuat Gerakan Anti Stunting

MAMUJU, TAYANG9 - Wakil Gubernur Sulawesi Barat Salim S Mengga memimpin rapat koordinasi bersama Bidokkes…

2 hari ago

Hari Jadi Majene ke-480, Wagub Ajak Pemimpin Jadi Teladan dan Pelayan Rakyat

MAJENE, TAYANG9 – Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Mayjen TNI (Purn) Salim S. Mengga, menghadiri Rapat…

2 hari ago

Dzikir HUT RI di Mamuju, Gubernur Sulbar Ajak Masyarakat Perkuat Moral Bangsa

MAMUJU, TAYANG9 – Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK), menghadiri dzikir bersama dan tausiah bertema "Menuju…

2 hari ago