DALAM dompet, siang itu wajah-wajah itu berdialog. Dalam dialognya terdengar jelas mereka sedang adu mulut dan silang pendapat.
Kaco yang mendengar dengan seksama pembicaraan mereka di dalam dompet itu terenyuh dan seketika menangis, betapa tidak, satu diantara mereka yang terhitung doi’ kamenang keccu’ ada di dalam dompet itu berdiri dan dengan tegas berbicara kepada doi’ kaiyyang,
“Siruami mie’ damo sangga’ pe’canga canga wandamo diting, pepeitai lao matammu, gara-gara ita’mo tu’u di’e namenjari ma’di sannal tomerrupa gengge dini di linoe”.
Mendengar itu, semua wajah di dalam dompet itu berubah kusut, murung dan lalu menangis seraya memohon pertaubatannya diterima disisi Tuhan, karena sadar ulah merekalah lino menjari teramat sangat kacau, ruwet dan menciptakan para togengge. [mst]
Polewali Mandar, Tayang9 – Seminar bertajuk Kurikulum Berbasis Cinta dan Ekoteologi yang digelar di Hotel…
Majene,Tayang9 – Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PW ISNU) Sulawesi Barat masa khidmat 2025–2030…
MAHASISWA adalah representasi dari sebuah perubahan. sebagai insan cita yang mengedepankan pahaman keilmuan,kreatifitas serta nantinya…
MAMUJU, TAYANG9 — Pengurus Pusat Kaukus Anak Muda Indonesia (PP KAMI) secara resmi menyampaikan ucapan…
POLEWALI MANDAR, TAYANG9 - Upaya Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman), meningkatkan…
MATENG, TAYANG9 - Program sekolah rakyat (SR) di Mamuju Tengah (Mateng) akhirnya peroleh berkah berupa…