Categories: BERITASTRAIGHT NEWS

Hari Tani Nasional, Petani Matakali Harapkan Perlindungan Ganti Rugi Gagal Panen Akibat Bencana

POLEWALI MANDAR, TAYANG9 – Harapan petani kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) pada Hari Tani Nasional, 24 September 2025. Agar pemerintah konsistem memberikan perlindungan asuransi ganti rugi bagi petani yang mengalami gagal panen, akibat bencana. Agar petani tidak mengalami kerugian setiap.

Demikian disampaikan petani, Zainal, menanggapi Hari Tani Nasional 2025.

“Hari Tani Nasional 2025, pemerintah semestinya pihak kepada petani. Memberikan asuransi ganti rugi gagal panen akibat banjir dialami petani,” Ucapanya.

Dilanjutkan Petani. Kondisi lahan persawahan di Kelurahan Matakali, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polman. Setiap tahunya mengalami bencana Banjir, menyebabkan produksi Padi petani berkurang. Bahkan gagal panen, akibat Padi terbawa arus Banjir Padi. Dimana permasalahan tersebut belum ada penenganan lebih serius dari pemerintah setempat. Menyebabkan petani selalu mengalami kerugian.

“Setiap tahun tanaman Padi selalu terendam Banjir, menyebabkan tanaman Padi rusak dan gagal panen. Membuat petani selalu rugi,” Tuturnya.

Disampaikan Petani. Untuk mewujudkan kesejahteraan bagi petani sangat dibutuhkan peran aktif para penyuluh pertanian dalam peningkatan produksi pertanian. Mulai tahapan perecanaan turun sawah, pengerapan lahan pertanian, pemilihan benih Padi unggul, penanaman Padi, pemiliharaan tanaman Padi dengan pemuputan dan penenganan hama yang menyerang tanaman Padi, panen raya dan penjualan Gabah.

Namun terkadang penyuluh pertanian jarang terlihat lahan persawahan untuk melihat secara langsung kondisi tanaman Padi yang dialami para petani. Seperti penenganan hama organisisme penganggu tanaman Padi, menyebabkan pertumbuhan tanaman Padi tidak normal dari biasa.

“Peran aktif penyuluh pertanian memberikan informasi menenganan tanaman Padi. Tetapi penyuluh pertanian sangat kurang datang ke petani memberikan solusi permasalahan petani,” Tandasnya.

Hal yang sama disampaikan Petani Desa Galoso, Ardi, mengatakan. Selamat ini selalu mengalami kekurangan produksi Padi, karena selalu terendam Banjir tanaman Padi yang sampai Dua hari baru surut. Berdampak pada terlepasnya buah Padi terbawa Banjir. Apalagi kalau hujan berlangsung waktu lama membuat Banjir semakin meluas diare persawahan. Membuat selalu merugi dan hingga saat ini tidak solusi diberikan dari pemerintah, meskipun sudah beberapa kali disampaikan pemerintah Desa setempat.

“Sawah saya selalu terendam Banjir, membuat hasilnya selalu berkurang. Karena buah Padi terbawa Banjir,” Harapnya. (Adi)

REDAKSI

Koran Online TAYANG9.COM - "Menulis Gagasan, Mencatat Peristiwa" Boyang Nol Pitu Berkat Pesona Polewali Sulbar. Email: sureltayang9@gmail.com Gawai: +62 852-5395-5557

Recent Posts

Lantik Pengurus KWMSB, Zain Tekankan Pelestarian Budaya Mandar Melalui Keluarga

JAKARTA, TAYANG9 - Peran Kerukunan Wanita Mandar Sulawesi Barat (KWMSB) dalam pelestarian kebudayaan Mandar melalui…

17 jam ago

Cinderamata untuk Ketua Baru: Harapan Baru bagi RAPI Polman

POLEWALI MANDAR, TAYANG9– Dalam suasana penuh kebersamaan dan bersahaja, pemilihan Ketua Radio Antar Penduduk Indonesia…

1 hari ago

Sakir Saeni Nahkodai RAPI Wilayah 06 Polman, Siap Wujudkan Organisasi Terbuka dan Mitra Pemerintah

POLMAN, TAYANG9 – Musyawarah Wilayah (Muswil) Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Wilayah 06 Kabupaten Polewali…

2 hari ago

Lewat Muswil II, RAPI Wilayah 06 Polman Siap Perkuat Sinergi dan Pengabdian

POLMAN, TAYANG9 – Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Wilayah 06 Polewali Mandar sukses menyelenggarakan Musyawarah…

2 hari ago

Antisipasi Keracunan Makanan, Pegawasanl Program Makan Bergizi Gratis Ditingkatkan

POLEWALI MANDAR, TAYANG9 – Untuk memastikan program makan bergizi gratis berjalan aman tanpa menimbulkan masalah…

5 hari ago

Babinsa di Wonomulyo Polman Hadirkan Perpustakaan Keliling, Ajak Anak Desa Gemar Membaca

POLMAN, TAYANG9 – Di tengah gempuran era digital, ketika anak-anak lebih banyak sibuk dengan gawai…

5 hari ago