Categories: GAGASANOPINI

Hari Bumi?

Selamat Hari Bumi 22 April 2021, Mari Sama Menyelamatkan Bumi Kita

HARI dimana manusia harus menyadari dan memberi apresiasi terhadap planet yang ditinggalinya. Planet yang dijadikan tempat dalam segala proses kehidupan. Planet yang memberi segudang manfaat yang jumlahnya tak akan pernah bisa dikalkulasi dalam nilai dan angka-angka.

Demikianlah, membincang hari bumi tidaklah boleh abai pada sejarah dua tokoh yang menggagas peringatan hari bumi atau yang dikenal dengan ‘Eart Day’.

Adalah Gaylord Nelson, salah satu Senotar Amerika serikat dari Wiconsin yang juga pengajar lingkungan hidup.

Gagasannya mulai disampaikan sejak 1969 ditandai dengan peletakan isue-isue lingkungan yang mulai dimasukkan ke dalam kurikulum formal perguruan tinggi. Namun pada 22 April 1970 puncak dari Eart Day di peringati jutaan orang turun ke jalan untuk berdemonstrasi dan diperkirankan ada 20 juta orang memadati jalan Avenue Newyork kala itu.

Selain Gaylord Nelson, tokoh lainnya yang juga tidaklah bisa dipisahkan dari gagasan awal peletakan hari bumi ini adalah, John McConnell salah seorang aktivis perdamaian yang pada 20 maret tahun 1969 bertepatan dengan saat matahari di atas khatulistiwa (baca: ekuinoks maret).

Dari dua tokoh itulah kemudian PBB menetapkan Hari Bumi setiap 22 April yang kemudian hampir di seluruh belahan Bumi ikut memperingatinya, tentu saja dengan berbagai cara dan macamnya. Namun dari semua bergerakan perayaan itu, nyaris semuanya didominasi oleh upaya kampanye lingkungan dan pentingnya menjaga bumi lewat Eart Day Network.

Sama halnya dengan Indonesia yang kini menggalakan kampanye lingkungan dengan berbagai cara. Karena Bumi sebagai planet tempat kita melakukan banyak hal, karena bumi memberi segudang manfaat yang hampir kita tidak sadari. Termasuk udara yang kita hirup, tanpa udara semua proses kehidupan di Bumi tidak akan pernah ada. Maka, mari mulai dari diri kita sendiri, kita tanamkan kesadaran dalam menjaga lingkungan dan bumi ini sebagai tempat kita berproses. Setidaknya, buanglah sampah pada tempatnya!

Itu saja mungkin bagi sebagian kita masihlah sangat berat. Namun tidak ada kata lain, mari sama menjaga bumi kita bersama. Tempat kita menjalani hidup dan mencecap kebaikan kehidupan.

BASRI DIMO

Selain aktif menulis, anggota muda kelompok pecinta alam Kalpataru Sulbar yang alumnus Fisip Unasman ini juga gandrung pada kesusasteraan dan soal-soal kemanusiaan

Recent Posts

Kurikulum Berbasis Cinta dan Ekoteologi: Sekjend Kemenag RI Jelaskan Cinta Kepada Sesama

Polewali Mandar, Tayang9 – Seminar bertajuk Kurikulum Berbasis Cinta dan Ekoteologi yang digelar di Hotel…

3 jam ago

PW ISNU Sulbar 2025–2030 Dilantik, Sekjend Kemenag RI: Utamakan Kolaborasi dan Pengabdian

Majene,Tayang9 – Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PW ISNU) Sulawesi Barat masa khidmat 2025–2030…

3 jam ago

LDKH Unsulbar Mengecam Keras Tindakan Oknum Penyebar Berita Hoax Terhadap Mahasiswa Papua di Kota Pendidikan Majene

MAHASISWA adalah representasi dari sebuah perubahan. sebagai insan cita yang mengedepankan pahaman keilmuan,kreatifitas serta nantinya…

8 jam ago

Anak Muda Sulbar Antusias Sambut kehadiran KAMI di Mamuju

MAMUJU, TAYANG9 — Pengurus Pusat Kaukus Anak Muda Indonesia (PP KAMI) secara resmi menyampaikan ucapan…

2 hari ago

Tingkatkan Ekonomi Nelayan, Bupati Polman Serahkan Bantuan Sarana Prasarana Perikanan Kepada Nelayan

POLEWALI MANDAR, TAYANG9 - Upaya Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman), meningkatkan…

2 hari ago

Warga Mateng Hibahkan Lahan 7.5 Ha di Karossa untuk Pembangunan Sekolah Rakyat

MATENG, TAYANG9 - Program sekolah rakyat (SR) di Mamuju Tengah (Mateng) akhirnya peroleh berkah berupa…

3 hari ago