Categories: BERITASTRAIGHT NEWS

Aptisi Sulbar Nyatakan Sikap Tolak RUU Sisdiknas

POLMAN, TAYANG9 – Menyusul belum adanya keputusan nyata terkait penundaan atau pembatalan draft rancangan undang-undang (RUU) sistem pendidikan nasional (Sisdiknas), utamanya terkait pasal 105 tentang kesejahteraan guru dan dosen setelah melalu rapat dengar pendapat Juni lalu di komisi X DPR RI, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (Aptisi) Sulawesi Barat akhirnya ikut angkat bicara dan menyatakan sikapnya untuk menolak RUU Sisdiknas tersebut. Begitu yang terungkap melalui konferensi pers yang digelar, Kamis, 22 September 2022 di Gedung MK Unasman Polewali.

Dalam konferensi pers yang dipimpin Dr. Hj. Chuduriah Sahabuddin Ketua Aprisi Sulbar dan dihadiri enam perwakilan perguruan tinggi swasta di Polewali Mandar yakni, Ketua STIMIK Hasan Sulur Muhammad Talib, Rektor ITBM Polman Nursahdi Saleh, Wakil Ketua I STIKES Biges Polman M. Syikir, Ketua STIEB IMM Nurul Awainah serta Kepala Biro Auku Unasman Sulihin Azis itu dimaksudkan sebagai respon atas perkembangan terkini RUU Sisdiknas tersebut.

“Kita patut mendukung penolakan RUU Sisdiknas. Selama ini perguruan tinggi swasta telah secara nyata membantu pemerintah untuk memajukan pendidikan. Namun RUU yang dibuat benar-benar ingin mematikan kampus swasta,” ujar Chuduriah dalam keterangannya kepada media.

Juga disebutkannya, aksi penolakan RUU Sisdiknas secara nasional akan digelar selama tiga hari pada 27 hingga 29 September 2022 mendatang di istana negara bersama APTISI se-Indonesia dan akan dipimpin langsung oleh Ketua Aptisi Pusat, Prof. Budi Djatmiko.

Aptisi berharap RUU ini dibatalkan, karena Aptisi menilai, pemerintah sudah seharusnya memikirkan nasib perguruan tinggi swasta yang ada di Indonesia.

Dalam penolakan Aptisi Sulbar tersebut terungkap lima poin pernyataan sikapnya yakni:
1. Aptisi Sulbar meminta untuk segera menghentikan RUU Sisdiknas yang sangat liberal dan tidak berpihak pada perguruan tinggi swasta.
2. Aptisi Sulbar meminta dibubarkannya LAM PT yang berorientasi bisnis.
3. Aptisi Sulbar meminta pembubaran Komite uji Kompetensi yang tidak sesuai undang-undang dan kembalikan ke Perguruan Tinggi masing-masing.
4. Aptisi Sulbar meminta dinaikkannya KIP untuk PTS kecil.
5. Aptisi Sulbar meminta pemerintah melibatkan stake holder pendidikan utamanya Aptisi dalam merumuskan RUU Sisdiknas yang baru.

NAIM IRMAYANI

Akrab disapa comel, saat ini selaku direktur Pusat Kajian Perempuan Unasman, juga aktif membina pecinta alam, karang taruna, dan BUMDESa. Masih terus belajar penulisan karya sastra maupun karya ilmiah.

Recent Posts

Bawaslu Polman Peroleh Anugerah Badan Publik Informatif

MAMUJU, TAYANG9 - Setelah melewati proses penilaian monitoring dan evaluasi, akhirnya Bawaslu Kabupaten Polewali Mandar…

15 jam ago

Workshop Penguatan Tupoksi Wali Kelas Digelar di SMKN 1 Sumarorong

SUMARORONG, TAYANG9 – SMK Negeri 1 Sumarorong melaksanakan workshop penguatan tugas pokok dan fungsi (tupoksi)…

1 hari ago

Dua Kordiv Bawaslu Polman Didapuk Menjadi Moderator P2P Daring Bawaslu Sulawesi Barat

MAMUJU, TAYANG9 - Pendidikan Pengawasan Partisipatif (P2P) yang diselenggarakan dalam jaringan (daring) dan melibatkan sejumlah…

1 hari ago

Totammaq dan Sayyang Pattudu — Warisan Mandar yang Mengajarkan Pendidikan Sejati

DI tengah perubahan zaman yang kian cepat, kita sering terjebak dalam anggapan bahwa pendidikan hanya…

2 hari ago

MUI se-Polman dilantik, Ulama Diminta Antisipatif Hadapi Tantangan Zaman

POLMAN, TAYANG9 — Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) tingkat kecamatan se-Kabupaten Polewali Mandar masa khidmat…

2 hari ago

Bawaslu Polman, Hadiri Rapat Teknis Penyelenggaraan KKN Multimatik Sadar Pengawasan Pemilu dan Pilkada di Unasman

POLMAN, TAYANG9 - Bawaslu Kabupaten Polewali Mandar hadiri Rapat Teknis Penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN)…

2 hari ago