Antisipasi Corona, Perbatasan Polman Resmi Ditutup

POLMAN, TAYANG9 – Ruas jalan trans Sulawesi yang menghubungkan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat di Desa Paku Kecamatan Binuang resmi ditutup. Penutupan jalur darat itu dilakukan pada pukul 22.00 hingga pukul 06.00 Wita sebagai langkah antipasi penyebaran pendemi virus corona yang membawa penyakit covid-19.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) Andi Afandi, Jumat malam, 27 Maret 2020 kepada koran online ini mengatakan, penutupan dilakukan, menyusul dikeluarkannya himbauan Bupati Polewali Mandar dan Gubernur Sulawesi Barat yang meminta pembatasan orang yang masuk dan melintas ke Sulbar.

“Kami tutup jalan ini karena mengikuti himbauan pemerintah dalam hal ini Bupati Polman yang dikuatkan dengan surat edaran,” ungkapnya.

Andi Afandi mengatakan, penutupan ini dilakukan khusus bagi kendaraan yang akan masuk dan tidak berlaku bagi kendaraan yang hendak keluar dari Polman.

“Jalur jalan ini kami tutup pada pukul 22.00 hingga pukul 06.00, dan tidak berlaku bagi mobil pengangkut BBM, sembako dan ambulance, serta tamu pemerintah,” tuturnya.

Lebih lanjut dikatakannya, pembukaan jalur jalan itu akan kembali dilakukan pada pukul 06.00 hingga pukul 22.00 wita, tetapi pemeriksaan terhadap warga yang melintas tetap diperketat.


“Dibuka pada pagi hingga pukul 22.00. Tetapi, tetap dengan pemeriksaan yang ketat pada setiap warga yang melintas. Untuk penutupan dan pengetatan pemeriksaan ini, kami bekerja sama dengan dinas kesehatan, Satpol PP, Polres dan Dandim Polmas. Semu ini kami lakukan guna mengantisipasi masuknya virus corona penyebab penyakit covid-19 di wilayah Sulbar, khususnya di Kabupaten Polman,” beber Andi Afandi.

Dari pantauan koran online ini, sebanyak 800 warga yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti pulau Jawa dan Kalimantan yang hendak masuk ke Polman diperiksa suhu badannya dan dilakukan penyemprotan disinfektan.

Selain pengecekan suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan, terhadap warga itu juga diperiksa identitasnya, guna deteksi proses pengawasan lanjutan. Berupa isolasi mandiri yang dilakukan oleh warga pendatang itu selama 14 hari setibanya mereka di rumahnya masing-masing.


Tak pelak, baru saja berlangsung sekitar 30 menit setelah ditutup antrian kendaraan sudah mulai terlihat. Kendaraan didominasi kendaraan roda dua dan empat serta bus yang mengangkut penumpang dari arah Sulsel munuju Sulbar dan Sulawesi Tengah.[*]

REDAKSI

Koran Online TAYANG9.COM - "Menulis Gagasan, Mencatat Peristiwa" Boyang Nol Pitu Berkat Pesona Polewali Sulbar. Email: sureltayang9@gmail.com Gawai: +62 852-5395-5557

Recent Posts

OTP 37 Mamuju Juara Polman Cup V, Bantai Tidola FC Polman 5-1

POLMAN, TAYANG9 - Tim OTP 37 Kabupaten Mamuju juara turnamen sepak bola antar club se…

4 jam ago

Suara Tuhan di Antara Denting Sendok dan Senyuman

DISELA riuhnya lagu pujian dan tawa anak-anak yang memenuhi jalanan kampung Tabone pada perhelatan pekan…

1 hari ago

Tabone: Dari Kampung Sunyi ke Pusat Rohani

DIBALIK lekukan pegunungan nan indah serta jalanan kecil yang tenang, Kelurahan Tabone biasanya dikenal sebagai…

1 hari ago

Pelantikan Pejabat Eselon II Sulbar Tertahan, SDK Kritik Proses di BKN

MAMUJU, TAYANG9 – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) hingga kini masih menanti turunnya Persetujuan…

2 hari ago

Pawai Ta’aruf Tahun Baru Islam 1447 H Warnai Semangat Hijrah di Mamuju

MAMUJU, TAYANG9 – Semangat perubahan dan kebangkitan terasa kuat menyelimuti langit Mamuju saat ribuan warga…

2 hari ago

Cegah Sengketa Pertanahan, Menteri Nusron Ajak Kepala Daerah Sosialisasikan Pemasangan Tanda Batas Tanah

SUMEDANG, TAYANG9 - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengajak…

2 hari ago